Rabu 07 Dec 2022 14:57 WIB

Sambo Sebut Putri Sempat Telepon dan Mengadukan Perbuatan Brigadir J

Tangisan Putri di balik telepon membuat Sambo kaget dan ingin kembali ke Magelang.

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Ferdy Sambo saat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Ferdy Sambo saat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo mengungkapkan percakapan yang berlangsung antara dirinya dengan Putri Candrawathi terkait pelecehan yang dilakukan Yoshua. Pasangan suami istri itu menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana tersebut. 

"Kurang lebih jam 23.00 WIB, saya ditelepon istri saya tanggal 7 (Kamis, 7 Juli 2022) itu. Saya kaget karena istri saya menelepon dalam kondisi menangis, Yang Mulia. Istri saya menyampaikan, 'Pah, Yoshua berlaku kurangajar kepada saya. Dia masuk ke kamar saya', ucap Sambo dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga

Saat itu, Ferdy Sambo berada di Jakarta, sedangkan Putri Candrawathi berada di Magelang, Jawa Tengah. Putri ditemani Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal, Yoshua, dan pembantu rumah tangga mereka bernama Susi.

Mendengar ucapan Putri, Ferdy pun mempertanyakan apa yang dimaksud dengan perlakuan kurang ajar dan mengapa Yoshua berani melakukan padanya. Alih-alih menjelaskan, Putri justru meminta Ferdy Sambo tidak menelepon ajudan yang lain dan mengatakan dirinya akan kembali ke Jakarta pada keesokan harinya.

Sambo pun menawarkan menjemput Putri ke Magelang. Namun, Putri kembali melarangnya karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sana.

"Kalau gitu, saya minta Polres untuk datang amanin kamu. 'Sudah, Pah, saya takut. Nanti terjadi apa-apa, ada ancaman dari Yoshua'," kata Sambo menirukan ucapan Putri saat itu.

Sambo tetap memaksa berangkat ke Magelang dan Putri tetap melarangnya dengan mengatakan situasinya sudah tenang. Kuat Ma'ruf dan Ricky pun sudah tertidur di depan tangga. Sambo mengatakan, ia sempat berpesan kepada Putri untuk menghubungi dirinya jika terjadi apa-apa.

Hakim bertanya mengenai bagaimana reaksi Sambo ketika Putri menghubungi dirinya.

"Saya kaget, Yang Mulia, karena tidak seperti biasa istri saya menelepon dalam kondisi menangis dan berbisik seperti itu. Seperti tidak ingin kedengaran yang lain," kata Sambo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement