Rabu 07 Dec 2022 17:35 WIB

Peretas China Curi Puluhan Jutaan Dolar Dana Bantuan Covid-19 AS

Sejak 2019 peretas China mencuri puluhan juta dolar dana bantuan Covid-19 AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Serangan peretasan data yang sedang ramai dilakukan saat ini dinilai merupakan bentuk kritik kepada pemerintah.
Foto: Jakub Porzycki/NurPhoto
Serangan peretasan data yang sedang ramai dilakukan saat ini dinilai merupakan bentuk kritik kepada pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga keamanan Amerika Serikat (AS), Secret Service mengatakan, sejak 2019 peretas China mencuri puluhan juta dolar dana bantuan Covid-19 AS.

Pada Selasa (6/12/2022) Secret Service menolak memberikan detail lebih lanjut. Tapi mereka mengonfirmasi laporan NBC News yang mengatakan komunitas peneliti keamanan menyebut tim peretas China yang bertanggung jawab atas peretasan ini adalah APT41 atau Winnti.

Pakar mengatakan APT41 merupakan kelompok penjahat siber produktif yang telah menggelar berbagai penyusupan siber yang didukung pemerintah maupun bermotif finansial.  

Beberapa anggota kelompok peretas itu didakwa Departemen Kehakiman AS pada 2019 dan 2020 atas spionase terhadap 100 perusahaan lebih. Termasuk perusahaan perangkat lunak, penyedia telekomunikasi, media sosial dan pengembang video gim.

"Disayangkan, Partai Komunis China memilih jalan berbeda membuat China tempat aman bagi penjahat siber selama mereka menyerang komputer di luar China dan mencuri kekayaan properti yang membantu China," kata mantan deputi Jaksa Agung Jeffrey Rosen saat itu. Kedutaan Besar China di Washington belum menanggapi permintaan komentar.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement