Rabu 07 Dec 2022 19:13 WIB

Pascabom Astanaanyar, Wapres Minta Aparat Sigap Terhadap Terorisme

Persoalan terorisme di Indonesia perlu diselesaikan secara komprehensif.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas dari Brimob melakukan penjagaan di kawasan TKP bom bunuh diri di Markas Sektor Kepolisian Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Dalam peristiwa itu ada 11 orang yang menjadi korban. 10 orang merupakan anggota polisi dan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petugas dari Brimob melakukan penjagaan di kawasan TKP bom bunuh diri di Markas Sektor Kepolisian Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Dalam peristiwa itu ada 11 orang yang menjadi korban. 10 orang merupakan anggota polisi dan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta aparat keamanan sigap dan waspada terhadap potensi terjadinya aksi terorisme pascabom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Melalui Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, aksi bom bunuh diri menunjukkan jejaring terorisme masih ada dan terus bergerak.

"Kepada aparat hukum dan pihak keamanan hendaknya bersigap dan waspada. Dengan kejadian seperti ini, maka jelas bahwa bibit-bibit, jejaring-jejaring terorisme yang mengatasnamakan agama itu bukan saja masih ada, tetapi terus bergerak," kata Masduki dalam keterangannya, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga

Ma'ruf juga mengingatkan aparat bersiaga mengingat saat ini, khususnya kepolisian, menjadi sasaran aksi teror. Karena itu, Masduki menilai perlunya pendekatan dari hulu hingga hilir untuk mengatasi terorisme di Indonesia. Pendekatan hulu d iantaranya melalui penyadaran kepada masyarakat, jika aksi terorisme menyalahi ajaran agama. Di samping, pendekatan hilir yakni penuntasan dari segi keamanan.

"Pendekatan hulu bagaimana dilakukan penyadaran-penyadaran literasi tentang bahwa apa yang dilakukan oleh pihak-pihak seperti itu adalah menyalahi agama. Mereka salah menginterpretasikan agama, itu salah besar dan itu juga mencederai Islam," ujar Masduki.

Dia menilai persoalan terorisme di Indonesia perlu diselesaikan secara komprehensif. Ini karena, hingga saat ini aksi terorisme masih terjadi, meskipun pelaku teror dan jaringan yang diungkap sudah dipidana.

"Ini saya kira satu soal yang perlu diselesaikan secara komprehensif dengan berbagai latar belakangnya, gimana caranya saya bisa kita amputasi habis setelah selesai," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar yang menewaskan satu anggota kepolisian dan beberapa orang luka-luka. Melalui juru bicaranya, Ma'ruf menegaskan aksi bom bunuh diri mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

Wapres kata Masduki, menegaskan aksi bom bunuh diri bertentangan dengan agama. Menurutnya, agama tidak pernah mengajarkan perbuatan yang tidak berperikemanusiaan.

"Wapres mengutuk keras terhadap peristiwa bom bunuh diri itu ya. Karena ini jelas-jelas mencederai nilai-nilai kemanusiaan, mencederai agama itu sendiri," ujarnya.

Wapres juga menyampaikan belasungkawa terhadap korban meninggal akibat aksi bom bunuh diri dari unsur polisi. Ma'ruf juga menyampaikan simpati terhadap korban luka-luka akibat tindakan tersebut.

"Saya kira pada keluarga dan semuanya ya, wakil presiden ikut berbelasungkawa terhadap korban yang wafat dan berempati, bersimpati terhadap korban-korban," ujarnya.

 

 

 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement