REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Peringatan gempa palsu berbunyi di ponsel Android di seluruh Iran pada Rabu (7/12/2022) di tengah protes massa yang semakin meluas. Pihak berwenang di Iran saling lempar alasan soal insiden tersebut.
Wakil Kepala Polisi Siber Iran, Kolonel Ramin Pashaei mengatakan, bahwa hanya ponsel Android yang menerima peringatan palsu. Dia menyalahkan pengujian di penyedia layanan milik negara Iran Mobile Communications Co. untuk peringatan tersebut.
Sementara itu, kantor berita IRNA milik pemerintah Iran mengatakan insiden itu adalah peretasan. "Pesan ini palsu; (jangan tinggalkan rumahmu)," kata IRNA.
Sementara Google, yang menyediakan perangkat lunak Android juga belum menanggapi insiden disinformasi peringatan gempa ini.
Iran telah mengalami serangkaian peretasan sejak kematian Mahsa Amini (22 tahun) pada 16 September setelah penahanannya oleh polisi moralitas negara tersebut. Kematiannya telah memicu protes meluas, yang sekarang termasuk seruan untuk menggulingkan teokrasi Iran. Ini adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Teheran sejak tahun-tahun kacau setelah Revolusi Islam 1979.
Baca juga : Mendag Beri Izin Impor Beras Hingga 500 Ribu Ton