REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Putu Andani mengatakan, orang tua harus mengedukasi anak agar memiliki empati kepada orang lain dan diri sendiri. Hal itu untuk mencegah anak menjadi pelaku maupun korban perundungan.
"Kita harus hindari anak menjadi pusat segala perhatian, terlalu memanjakan anak. Ini salah satu cara agar anak tidak self centered, supaya anak bisa berempati kepada orang lain dan berempati kepada dirinya sendiri," kata Putu Andani dalam webinar bertajuk 'Cegah Cyber Bullying dengan Bijak Bermedia Sosial', di Jakarta, Rabu (7/12/2022)
Menurut dia, orang tua juga harus mengajarkan anak untuk tidak menceritakan semua rahasia kepada temannya, melainkan mendorongnya agar bercerita kepada orang tua. "Hubungan orang tua dan anak harus terjalin dengan baik supaya anak mau menjalankan nasihat orang tua," katanya.
Ia juga meminta orang tua agar tidak menuntut anak menjadi sempurna. "Hindari berekspektasi tinggi terhadap anak. Anak jangan diberi ruang untuk melakukan kesalahan," kata Putu Andani.
Selanjutnya, orang tua jangan selalu menjadi tameng bagi anak karena anak yang selalu dibela orang tua akan sulit membela diri sendiri di lingkungan sosialnya.
"Anak tidak dibiarkan mendapat konsekuensi alami, anak terhindar dari tanggung jawab," katanya.
Terakhir, jangan mengabaikan perasaan anak. "Jangan menyangkal atau menyalahkan perasaan negatif yang disampaikan anak," katanya.
Pengabaian tersebut akan tersimpan di benak sang anak sehingga selanjutnya membuat anak rentan menjadi korban perundungan ketika teman-temannya mengabaikan dia.
"Ketika satu, dua temannya mengabaikan dia, itu menjadi hal yang sangat besar. Dia akan sulit melihat ada orang-orang yang lain yang bisa berteman dengan dia," katanya.