REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membentuk Desa Tangguh Bencana di 15 kecamatan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat agar siap siaga dalam menghadapi bencana alam. "Saat ini sudah ada Desa Tangguh Bencana di 15 kecamatan sekitar Purwakarta, agar masyarakat memiliki kemandirian untuk beradaptasi dan bersiap siaga menghadapi bencana serta memulihkan diri dari dampak bencana," kata Sekda Purwakarta Norman Nugrahadi Purwakarta, Rabu (7/12/2022).
Desa Tangguh Bencana juga dibentuk agar masyarakat dapat mengenali dan mengidentifikasi potensi bencana di wilayah masing-masing serta dapat mempersiapkan diri apabila bencana itu terjadi. Terkait dengan penanganan bencana alam, ia mengaku, telah menggelar kerja sama antarlembaga dan kemitraan dalam penanggulangan bencana di wilayah itu.
Menurut dia, kerja sama itu bertujuan agar tercipta sebuah komitmen bersama untuk penanggulangan bencana dengan koordinasi antarlembaga dan kemitraan yang telah terjalin dengan baik. Hal tersebut dilakukan agar nantinya bisa memudahkan komunikasi dalam penanganan bencana.
Disebutkan, potensi kerawanan bencana yang ada di Purwakarta, terutama dari data potensi pergerakan tanah berada pada kategori menengah hingga tinggi, dan terjadinya banjir yang artinya rentan terjadinya bencana. "Kita terus mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam," katanya.
Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, bencana yang terjadi di Purwakarta sejak Januari hingga Oktober 2022 sebanyak 148 kejadian. Bencana hidrometeorologi tercatat masih mendominasi, seperti bencana tanah longsor, puting beliung, banjir serta pohon tumbang.