Kamis 08 Dec 2022 00:11 WIB

Pemkab Purwakarta Bentuk Desa Tangguh Bencana di 15 Kecamatan

Desa Tangguh Bencana juga dibentuk agar masyarakat dapat mengenali potensi bencana

Red: Nur Aini
Relawan SAR Gabungan mengangkat perahu dayung saat Pelatihan Tanggap Bencana Perairan di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (11/4/2021). Pelatihan inisiasi dari Speed Response Team yang diikuti komunitas pencinta alam dan organisasi SAR dari Bekasi, Karawang, Purwakarta dan Jakarta tersebut sebagai pembekalan relawan dalam evakuasi korban, penggunaan perahu dayung maupun mesin dalam situasi bencana di kawasan perairan.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Relawan SAR Gabungan mengangkat perahu dayung saat Pelatihan Tanggap Bencana Perairan di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (11/4/2021). Pelatihan inisiasi dari Speed Response Team yang diikuti komunitas pencinta alam dan organisasi SAR dari Bekasi, Karawang, Purwakarta dan Jakarta tersebut sebagai pembekalan relawan dalam evakuasi korban, penggunaan perahu dayung maupun mesin dalam situasi bencana di kawasan perairan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membentuk Desa Tangguh Bencana di 15 kecamatan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat agar siap siaga dalam menghadapi bencana alam. "Saat ini sudah ada Desa Tangguh Bencana di 15 kecamatan sekitar Purwakarta, agar masyarakat memiliki kemandirian untuk beradaptasi dan bersiap siaga menghadapi bencana serta memulihkan diri dari dampak bencana," kata Sekda Purwakarta Norman Nugrahadi Purwakarta, Rabu (7/12/2022).

Desa Tangguh Bencana juga dibentuk agar masyarakat dapat mengenali dan mengidentifikasi potensi bencana di wilayah masing-masing serta dapat mempersiapkan diri apabila bencana itu terjadi. Terkait dengan penanganan bencana alam, ia mengaku, telah menggelar kerja sama antarlembaga dan kemitraan dalam penanggulangan bencana di wilayah itu.

Baca Juga

Menurut dia, kerja sama itu bertujuan agar tercipta sebuah komitmen bersama untuk penanggulangan bencana dengan koordinasi antarlembaga dan kemitraan yang telah terjalin dengan baik. Hal tersebut dilakukan agar nantinya bisa memudahkan komunikasi dalam penanganan bencana.

Disebutkan, potensi kerawanan bencana yang ada di Purwakarta, terutama dari data potensi pergerakan tanah berada pada kategori menengah hingga tinggi, dan terjadinya banjir yang artinya rentan terjadinya bencana. "Kita terus mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam," katanya.

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, bencana yang terjadi di Purwakarta sejak Januari hingga Oktober 2022 sebanyak 148 kejadian. Bencana hidrometeorologi tercatat masih mendominasi, seperti bencana tanah longsor, puting beliung, banjir serta pohon tumbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement