REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE – Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Selasa (6/12/2022) memperingatkan mereka dapat berhenti bekerjasama dengan Afghanistan menjelang Olimpiade pada 2024 jika wanita tidak diizinkan ikut berkompetisi di bawah pemerintahan Taliban.
IOC mengatakan dukungannya untuk Komite Olimpiade Nasional (NOC) Afghanistan akan tergantung pada perizinan atlet perempuan dan menjamin keamanan mereka.
Selain itu, IOC juga meminta Afghanistan harus menyertakan atlet perempuan yang tinggal di Afghanistan bukan yang bebasis di luar negeri.
Dewan IOC menyatakan keprihatinan yang serius dan mengutuk keras pembatasan terbaru yang diberlakukan oleh otoritas Afghanistan terhadap perempuan di Afghanistan yang mencegah mereka berlatih.
“Partisipasi Afghanistan dan representasi atau tidak negara dalam Olimpiade Musim Panas mendatang di Paris pada tahun 2024 akan bergantung pada kemajuan yang dibuat sehubungan dengan masalah fundamental akses olahraga yang aman bagi perempuan di negara tersebut,” kata IOC, dikutip Arab News, Selasa (7/12/2022).
Meski begitu, hingga saat ini masih belum jelas seberapa cepat IOC akan menerapkan langkah-langkah tersebut. IOC mengatakan akan melanjutkan dukungan langsung untuk atlet individu dari Afghanistan yang ingin berkompetisi di Olimpiade.
Afghanistan memiliki tim yang terdiri dari empat pria dan satu wanita di Olimpiade Musim Panas terakhir di Tokyo.
Human Rights Watch (HRW) meminta IOC pada Senin untuk menangguhkan Afghanistan dari mengambil bagian dalam acara olahraga dan menghentikan pendanaannya. IOC menangguhkan NOC Afghanistan pada tahun 1999 selama periode pemerintahan Taliban sebelumnya. n meiliza laveda
Sumber: Arabnews