REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Eksekutif Microsoft mempertimbangkan untuk membuat aplikasi super. Langkah tersebut dilakukan guna membangun bisnis periklanan perusahaan dan mengintegrasikan berita, pencarian, belanja, perpesanan, dan layanan tambahan ke dalam satu aplikasi.
Selain meningkatkan bisnis iklan, para eksekutif perusahaan berharap aplikasi tersebut akan membantu meningkatkan mesin pencari Bing-nya dan mendorong orang ke alat Microsoft seperti Teams dan layanan seluler lainnya. Microsoft belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait rencana ini.
Saat ini, Microsoft tidak menawarkan pasar aplikasi untuk konsumen seperti yang dilakukan Apple dan Google. Namun, aplikasi all-in-one yang mendorong lebih banyak pengguna ke Bing dan layanan Microsoft lainnya, dapat membantu perusahaan bersaing lebih baik dengan Apple dan Google di pasar layanan konsumen serta pencarian seluler.
Dilansir CNET, Kamis (8/12/2022), tidak ada indikasi resmi dari Microsoft bahwa aplikasi semacam itu akan segera hadir, tetapi sumber menunjukkan para eksekutif di perusahaan memiliki ambisi untuk membuat aplikasi seperti WeChat milik Tencent di China dan apa yang diisyaratkan oleh Elon Musk sebelum menutup kesepakatannya untuk membeli Twitter. Pada bulan Oktober, Musk mengatakan membeli Twitter adalah percepatan untuk membangun X, aplikasi segalanya.
Musk menyarankan di podcast All-In pada bulan Mei bahwa dia memiliki visi untuk sebuah aplikasi yang akan meniru model WeChat. "WeChat sebenarnya adalah model yang bagus. Jika Anda berada di China, Anda seperti tinggal di WeChat yang melakukan segalanya. Ini seperti Twitter plus PayPal dengan banyak hal lainnya yang digabungkan menjadi satu. Dan kami tidak memiliki yang seperti itu di luar China. Jadi, menurut saya aplikasi seperti itu akan sangat berguna,” kata Musk.