BANDUNG---Wilayah Jawa Barat (Jabar) diguncang gempa tektonik, Kamis 8 Desember 2022 pukul 07.50.57 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,09° LS ; 106,95° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 122 km.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Rancaekek dengan skala intensitas IV MMI. Jadi, Bila dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah.
Selain di Rancaekek, kata dia, gempa terasa di daerah Cianjur, Lembang, Bogor, Bandung, Pangandaran, Padalarang, Pamoyanan, dan Sumedang dengan skala intensitas III MMI.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Jadi terasa getaran seakan akan truk berlalu," katanya.
Begitu juga, kata dia, gempa dirasakan di daerah Cisolok, Sumur, Sukabumi, Jakarta, Garut, Bekasi, Bandar Lampung, dan Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI. Yakni, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tak berpotensi tsunami," katanya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah. Yakni, akibat adanya deformasi/patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut sebagai gempa intraslab atau gempa Benioff. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Hingga pukul 08.15 WIB, kata dia, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempabumi susulan (aftershock ) dengan magnitudo M3.0 pada pukul 08.05 WIB.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Selain itu, kata dia, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.