Kamis 08 Dec 2022 11:24 WIB

BPS: KSA Metode Terbaik yang Dimiliki Indonesia untuk Hitung Produksi Beras

BPS dalam menghitung jumlah produksi beras dan lahan baku sawah menggunakan KSA.

Red: Hiru Muhammad
Pekerja mengemas beras pesanan pelanggan di Pasar Induk Beras Cipinang , Jakarta, Senin (29/8/2022). Pemerintah menegaskan stok beras dalam kondisi sangat aman. Saat ini, Indonesia diklaim sudah bisa mencukupi kebutuhan beras konsumsi. Berdasarkan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS), Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras. Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Pekerja mengemas beras pesanan pelanggan di Pasar Induk Beras Cipinang , Jakarta, Senin (29/8/2022). Pemerintah menegaskan stok beras dalam kondisi sangat aman. Saat ini, Indonesia diklaim sudah bisa mencukupi kebutuhan beras konsumsi. Berdasarkan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS), Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras. Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan data beras yang dikeluarkan selama ini merupakan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara keseluruhan. Hal ini ditegaskan Kepala BPS, Margo Yuwono dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama jajaran Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022. "Kita ada petugas yang terlibat setiap bulan itu 6223 petugas dan yang kita amati sebanyak 229.437 titik di seluruh Indonesia. Jadi itu yang kita foto bapak setiap bulan untuk mengamati fase pertumbuhan daripada padi," ujarnya.

Seperti diketahui, BPS dalam melakukan penghitungan jumlah produksi beras dan lahan baku sawah tetap menggunakan Kerangka Sampel Area (KSA). Bagi BPS, metode tersebut merupakan metode terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

Baca Juga

"Metode KSA itu adalah yang terbaik yang dimiliki kita sekarang. Jadi kalau bicara teknik metodologi Bapak, kita itu pertama melakukan pengamatan dan melibatkan banyak pihak. Termasuk BRIN. Jadi, surplus kita yang 1,7 juta ton itu adalah struktur selama setahun," katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku sangat yakin dengan data dan hitungan BPS mengenai jumlah stok beras nasional. Karena itu, SYL mengatakan bahwa produktivitas beras Indonesia saat ini dalam kondisi yang sangat baik. Karena itu, Kementan mengajak seluruh pihak, termasuk Bulog, Bapanas dan para petani di seluruh daerah agar menguatkan kolaborasi dan sinergitas.