Kamis 08 Dec 2022 13:59 WIB

Perbaikan Model Bisnis Dongkrak Kinerja Telkom

Wamen BUMN sebut peningkatan kinerja Telkom karena restrukturisasi strategi

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Di tengah tantangan disrupsi, Telkom mampu tumbuh cukup baik dan positif.  Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo  Telkom melakukan restrukturisasi strategi dan beberapa perbaikan pada model bisnis yang berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.
Foto: Telkom
Di tengah tantangan disrupsi, Telkom mampu tumbuh cukup baik dan positif. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo Telkom melakukan restrukturisasi strategi dan beberapa perbaikan pada model bisnis yang berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko, menyampaikan 2023 akan menjadi tahun yang sangat menantang, khususnya bagi pelaku bisnis dan korporasi dari berbagai sektor industri termasuk telekomunikasi.

Untuk itu, ucap Tiko, Kementerian BUMN telah memiliki tiga agenda besar dalam mendukung transformasi digital Indonesia, antara lain membangun infrastruktur digital, mengakselerasi ekosistem digital dan menumbuhkembangkan talenta digital.

"Di tengah tekanan industri telekomunikasi yang sangat besar, setiap negara melakukan penyesuaian model bisnis seperti di India dan AS," ujar Tiko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Selama dua tahun terakhir, Tiko sampaikan, Telkom melakukan restrukturisasi strategi dan beberapa perbaikan pada model bisnis yang berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah Telkom Indonesia mengatakan perusahaan menjawab tantangan tersebut dengan meneruskan langkah transformasi melalui ketiga pilar bisnis digital dan strategi utama Five Bold Moves demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing, dan value creation.

Ririek menyampaikan Telkom telah mencanangkan transformasi sejak 2020 yang mana pada dua tahun pertama fokus pada membangun fundamental untuk mejaga pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan agar lebih sehat.

"Dua tahun berikutnya dimulai dari tahun ini, Telkom mencanangkan Five Bold Moves yakni lima program utama yang akan menjadi value creation ke depan. Hingga nanti pada 2024, diharapkan Telkom sudah dapat menikmati hasilnya. Hal ini menunjukkan pertumbuhan Telkom masih cukup menjajikan tidak hanya dari sisi top line, tapi juga middle, dan bottom line," ucap Ririek.

Ririek memaparkan lima strategi utama perusahaan yang terdiri atas inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo. Telkom masih terus fokus menjalankan inisiatif tersebut, dengan penekanan saat ini pada FMC, InfraCo dan Data Center Co.

Ririek mengatakan FMC merupakan inisiatif untuk menginbrengkan IndiHome ke Telkomsel sehingga nantinya layanan fixed dan mobile broadband ini akan berada dalam satu entitas demi memberikan layanan broadband terbaik dengan biaya yang efisien. Inisiatif InfraCo merupaan langkah konsolidasi pada infrastruktur telekomunikasi yang memungkinkan adanya network sharing demi mengoptimalkan potensi dan valuasi.

"Selanjutnya pada inisiatif Data Center Co, Telkom saat ini tengah melakukan konsolidasi data center dalam satu entitas Telkom Data Ecosystem," lanjut Ririek.

Dengan infrastruktur yang luas, data center yang tersebar di seluruh Indonesia dan customer base yang besar menjadi potensi kuat bagi Telkom untuk menjadi pemimpin di bisnis platform digital ini. Dalam waktu dekat, lanjut Ririek, Telkom akan melakukan groundbreaking data center di Batam yang diproyeksikan untuk melayani permintaan data center yang masih cukup besar dari pasar Singapura.

"Dividen per saham per tahun buku 2022 diperkirakan sama dengan minimal dividen per saham pada 2021," kata Ririek.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement