Kamis 08 Dec 2022 15:01 WIB

Pemda DIY akan Antisipasi Lonjakan Wisatawan Saat Nataru 2023

Antisipasi lonjakan wisatawan yang dilakukan yakni meningkatkan moda transportasi

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nur Aini
Bus Jogja Heritage Track saat uji coba melintas di Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin (25/4/2022). Bus Jogja Heritage Track ini menjadi inovasi terbaru Pemda DIY untuk memperkuat pariwisata. Tak hanya sekedar keliling naik bus, wisatawan akan disuguhi cerita tentang beberapa tempat bersejarah yang berada di sumbu filosofi Daerah istimewa Yogyakarta (DIY). Program bus Jogja Heritage Track untuk mengenal dan belajar serta menikmati bangunan cagar budaya dengan fun dan menarik. Saat ini baru tersedia dua bus dengan waktu keliling hampir 1,5 jam.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Bus Jogja Heritage Track saat uji coba melintas di Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin (25/4/2022). Bus Jogja Heritage Track ini menjadi inovasi terbaru Pemda DIY untuk memperkuat pariwisata. Tak hanya sekedar keliling naik bus, wisatawan akan disuguhi cerita tentang beberapa tempat bersejarah yang berada di sumbu filosofi Daerah istimewa Yogyakarta (DIY). Program bus Jogja Heritage Track untuk mengenal dan belajar serta menikmati bangunan cagar budaya dengan fun dan menarik. Saat ini baru tersedia dua bus dengan waktu keliling hampir 1,5 jam.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengantisipasi terjadinya lonjakan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dalam waktu dekat menghadapi lonjakan wisatawan. "Tanggal 15 (Desember) kita baru mau rapat forkopimda dan beberapa OPD nanti kita undang rapat koordinasi. Itu biasanya ada dari dinas perhubungan, dari kepolisian, dari Binda, perindag itu akan membuat laporan kesiapan kita, Bulog juga," kata Aji saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (7/12/2022).

Aji menyebut, potensi kerumunan yang dapat terjadi saat libur Nataru perlu diantisipasi. Sarana dan prasarana untuk mendukung terlaksananya protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 juga harus disiapkan. "Harus ada (sarana dan prasarana), setiap kegiatan juga harus disiapkan cuci tangan, hand sanitizer, kemudian jaga jarak, masker dipakai dan harus ada petugasnya yang selalu mengingatkan (untuk disiplin prokes)," ujar Aji.

Baca Juga

Aji menuturkan, saat ini penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah landai kembali di DIY. Namun, hal itu bukan berarti prokes dilonggarkan. Prokes tetap diminta untuk diterapkan dengan ketat, terlebih saat ini kerumunan sudah banyak terjadi, utamanya di tempat umum dan destinasi wisata. "Kerumunan sudah mulai banyak, kalau kita tidak (taat) prokes, tidak pakai masker, saya kira nanti akan nambah lagi (kasus Covid-19). Tidak perlu diingatkan lah (kalau prokes), ingat sendiri-sendiri saja. Setiap orang mengingatkan dirinya kan akan sama-sama menjaga," kata Aji.

Selain itu, antisipasi lonjakan wisatawan yang dilakukan yakni dengan meningkatkan moda transportasi umum guna menunjang pergerakan wisatawan selama di DIY. Begitu pun dengan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) juga akan menjadi perhatian untuk menghadapi Nataru nanti. "Lalu ketersediaan permakanan seperti apa, nanti akan kita evaluasi juga situasi keamanan. Nanti kepolisian akan membuat laporan antisipasinya, sehingga nanti jalannya libur Nataru bisa lancar," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement