Kamis 08 Dec 2022 17:45 WIB

Dua Dokumen Rahasia Kembali Ditemukan di Rumah Pribadi Trump

Dokumen-dokumen itu ditemukan di ruang penyimpanan di rumahnya di Palm Beach, Florida

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 ARSIP - Perkebunan Mar-a-Lago pada 10 Juli 2019, di Palm Beach, Florida. Mantan Presiden Donald Trump mengatakan FBI sedang melakukan penggeledahan atas tanah miliknya di Mar-a-Lago. Juru bicara FBI dan Departemen Kehakiman tidak membalas pesan yang meminta komentar pada Senin, 8 Agustus 2022.
Foto: AP/Wilfredo Lee
ARSIP - Perkebunan Mar-a-Lago pada 10 Juli 2019, di Palm Beach, Florida. Mantan Presiden Donald Trump mengatakan FBI sedang melakukan penggeledahan atas tanah miliknya di Mar-a-Lago. Juru bicara FBI dan Departemen Kehakiman tidak membalas pesan yang meminta komentar pada Senin, 8 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah tim yang disewa untuk mencari dokumen Gedung Putih, menemukan setidaknya dua catatan rahasia di rumah pribadi mantan Presiden AS, Donald Trump di Florida. Seorang hakim federal mengarahkan untuk mencari materi rahasia yang masih dimilikinya. 

Mereka menemukan dokumen-dokumen itu di ruang penyimpanan di rumahnya di Palm Beach, Florida. Departemen Kehakiman sedang menyelidiki apakah Trump melanggar hukum dengan menyimpan catatan pemerintah Amerika Serikat (AS), setelah meninggalkan jabatannya pada Januari 2021. Bahkan, beberapa dokumen diberikan label sangat rahasia.

Baca Juga

Trump membantah melakukan kesalahan. Dia mengatakan, tuduhan tanpa memberikan bukti dan penyelidikan itu adalah serangan partisan.

Pencarian dua dokumen rahasia sebelumnya dilaporkan oleh Washington Post dan CNN.  Agen FBI menyita ribuan dokumen, sekitar 100 di antaranya ditandai rahasia, selama penggeledahan 8 Agustus yang disetujui oleh pengadilan di Mar-a-Lago, Palm Beach.

Jaksa juga menyelidiki apakah Trump atau timnya menghalangi keadilan ketika FBI mengirim agen untuk menggeledah rumahnya.  Para pejabat mengatakan lebih banyak dokumen rahasia mungkin masih hilang.

Bulan lalu Jaksa Agung AS, Merrick Garland menunjuk Jack Smith, seorang jaksa kejahatan perang, sebagai penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan dokumen serta penyelidikan terpisah atas upaya Trump untuk membatalkan pemilu 2020.  Garland menunjuk Smith sebagai penasihat khusus untuk memastikan penyelidikan itu independen dari Presiden AS Joe Biden, yang mungkin akan menghadapi Trump lagi dalam pemilu 2024. Trump telah menghadapi serangkaian kemunduran hukum selama sepekan terakhir, termasuk vonis pada Selasa (6/12/2022) bahwa perusahaannya bersalah atas penipuan pajak.

"Presiden Trump dan penasihatnya terus bersikap kooperatif dan transparan, meskipun ada serangan ilegal dan tidak beralasan terhadap Presiden Trump dan keluarganya oleh Departemen Kehakiman yang dipersenjatai," kata juru bicara Trump, Steven Cheung.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement