Kamis 08 Dec 2022 20:15 WIB

Xi: China dan Saudi Tingkatkan Rasa Saling Percaya

China dan Saudi telah meningkatkan rasa saling percaya yang strategis.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Presiden China Xi Jinping, 1 kanan, disambut oleh Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz, Gubernur Riyadh, setelah kedatangannya di Riyadh, Arab Saudi, Rabu, 7 Desember 2022.
Foto: Saudi Press Agency via AP
Presiden China Xi Jinping, 1 kanan, disambut oleh Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz, Gubernur Riyadh, setelah kedatangannya di Riyadh, Arab Saudi, Rabu, 7 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa negaranya dan Arab Saudi telah meningkatkan rasa saling percaya yang strategis. Hal itu ia sampaikan ketika tiba di Riyadh untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-Arab Saudi dan KTT China-Gulf Cooperation Council/GCC atau Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk.

Kunjungan Xi juga merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan atas undangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. "Xi akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Arab Saudi dan Riyadh nantinya akan menjadi tuan rumah pertemuan yang lebih luas dengan negara-negara Teluk Arab dan pertemuan puncak dengan para pemimpin Arab yang akan menjadi tonggak penting dalam sejarah perkembangan hubungan China-Arab," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Mao Ning.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Xi menyampaikan salam hangat dan harapan terbaik kepada pemerintah dan rakyat Arab Saudi atas nama pemerintah dan rakyat China. Xi disambut pada saat kedatangan oleh gubernur Riyadh, menteri luar negeri kerajaan dan gubernur dana kekayaan kedaulatan PIF.

Xi mencatat bahwa dalam 32 tahun sejak pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Arab Saudi, kedua negara telah meningkatkan rasa saling percaya strategis dan menyaksikan kerja sama praktis yang bermanfaat di berbagai bidang.

"Pada 2016, kedua negara menjalin kemitraan strategis yang komprehensif," kata Kemenlu China, dikutip laman Anadolu Agency, Kamis (8/12/2022) .

"Presiden Xi Jinping mencatat bahwa dia sejak saat itu bekerja dengan Raja Salman untuk mengarahkan hubungan bilateral ke jalur kemajuan yang signifikan, yang tidak hanya memberikan manfaat bagi kedua bangsa tetapi juga secara efektif mempromosikan perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan pembangunan regional," tulis Kemenlu China.

Selama kunjungannya, Xi akan melakukan pertukaran pandangan yang mendalam dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman tentang hubungan bilateral. Mereka juga akan membahas isu-isu internasional dan regional yang menjadi kepentingan bersama untuk bersama-sama memetakan arah hubungan China-Saudi.

Presiden Xi bakal menghadiri dua KTT terkait untuk membawa hubungan China dengan negara-negara tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. Kunjungan presiden China dilakukan tiga bulan setelah Presiden AS Joe Biden mengunjungi Riyadh di tengah krisis energi yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina. Kunjungan terakhir Xi ke Arab Saudi adalah pada 2016.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement