Kamis 08 Dec 2022 17:23 WIB

Polisi: Bom yang Meledak di Polsek Astana Anyar Rakitan

Dalam panci dan di tempat kejadian perkara ditemukan paku, baterei dan residu TATP.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan didampingi Kapolrestabes Bandung, Dansat Brimob Polda Jabar, BNPT, Kabid Humas Polda Jabar dan Dirreskrimum Polda Jabar menyampaikam keterangan perkembangan kasus bom bunuh diri Astana Anyar di Kantor Polrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan didampingi Kapolrestabes Bandung, Dansat Brimob Polda Jabar, BNPT, Kabid Humas Polda Jabar dan Dirreskrimum Polda Jabar menyampaikam keterangan perkembangan kasus bom bunuh diri Astana Anyar di Kantor Polrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komandan Satuan (Dansat) Brimob Jawa Barat Kombes Pol Yuri Karsono mengungkapkan, bom panci yang meledak di Polsek Astana Anyar merupakan bom rakitan. Dalam panci dan di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan paku, baterei dan residu TATP.

"Jenis bom yang meledak jenis bom rakitan, isian panci ditemukan di TKP berupa paku, baterei kemudian didapati residu," ujarnya saat konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga

Penjinak bom (jibom) dan Puslabfor Mabes Polri, dia mengatakan, saat ini tengah mengkaji daya ledak bom rakitan tersebut. Yuri mengatakan, bom dibawa pelaku dengan cara dimasukkan ke dalam ransel dan disimpan di bagian depan dan belakang badan.

"Yang meledak komponen (bom) di belakang, tidak kembali ke depan tidak bersamaan meledak. (Bom di depan) terpental sehingga menjadi satu TKP berbeda dan kita disposal," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya masih mendalami terkait rangkaian peristiwa tersebut lainnya. Selanjutnya akan disampaikan perkembangan terbaru.

Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Ibnu Suhaendra mengatakan, pihaknya menduga jika pelaku Agus Sujatnk merupakan bagian dari kelompok terstruktur. Pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikam struktur Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Kami menduga pelaku ini adalah kelompok terstruktur karena dari kejadian terdahulu tahun 2017 ada beberapa teroris ditangkap terkait tersangka yang mati artinya punya kelompok harus ditelusuri diselidiki untuk mematsikan struktur JAD ini," katanya.

Terkait dengan selembaran yang berisi protes terhadap UU KUHP, dia mengatakan, selembaran tersebut memberikan pesan terkait kebencian kepada pemerintah dan aparat penegak hukum.

"Pelaku dengan segala cara menyampaikan pesan bahwa terkait kebencian kepada pemerintah, kepada aparat penegak hukum selalu disampaikan mereka bahwa membenci aparat kepolisian dan pemerintah," katanya.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan pihaknya masih mengembangkan kemungkinan kelompok lain terlibat dalam peristiwa bom tersebut. "Masih mengembangkan apakah ada kelompok lain, penyidik masih bekerja prinsipnya masih berproses," katanya.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement