Pernikahan Kaesang-Erina Dinilai Berpengaruh Positif pada Pariwisata Yogya
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Penampakan venue tasyakuran pernikahan Kaesang-Erina di pura Mangkunegaran H-2, Kamis (8/12). | Foto: Republika/Alfian
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kegiatan atau event masyarakat banyak digelar menjelang hingga masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 nanti di DIY. Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, banyaknya event yang digelar memberikan dampak kepada pariwisata.
Bahkan, pernikahan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono juga dinilai memberikan dampak positif bagi pariwisata di DIY, termasuk di Kota Yogyakarta. Pernikahan tersebut akan digelar pada 10 Desember 2022 di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Kabupaten Sleman, DIY.
Sumadi menyebut, banyaknya event yang digelar menjadikan kunjungan wisatawan dari luar daerah juga meningkat. Pihaknya sendiri menargetkan kunjungan wisatawan hingga akhir 2022 nanti di Kota Yogyakarta dapat mencapai tujuh juta pengunjung.
"Jadi, kami optimis sampai bulan Desember, terutama banyak event di bulan tersebut, salah satunya adalah pernikahan putra Presiden yang sangat berdampak di Kota Yogyakarta," kata Sumadi belum lama ini.
Sumadi memprediksi akan terjadi lonjakan wisatawan khususnya di masa libur Nataru nanti. Pihaknya pun optimis jumlah kunjungan wisatawan dapat mencapai tujuh juta orang hingga Desember nanti.
Hal ini melihat jumlah kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta yang sudah mencapai 5,8 juta per Oktober 2022. Selain itu, reservasi hotel untuk libur Nataru juga sudah meningkat, bahkan ada beberapa yang sudah mencapai 100 persen.
"Jadi hotel-hotel di Kota Yogyakarta sudah full-booked mulai tanggal 1 Desember kemarin hingga nanti tanggal 12 Desember 2022. Alhamdulillah, hingga akhir tahun hotel-hotel full booked di Kota Yogyakarta ataupun sekitarnya," ujar Sumadi.
Berdasarkan laporan PHRI DIY, katanya, reservasi sebagian hotel yang ada di Kota Yogyakarta bagian utara sudah sekitar 80 persen. Sedangkan, di bagian tengah Kota Yogyakarta sudah 70 persen, dan di bagian selatan sudah 60 persen.
"Lalu dari teman-teman pengusaha rental kehabisan stok, bahkan ada permintaan mereka harus menyediakan 40 mobil Alphard, tetapi tidak bisa terpenuhi," jelas Sumadi.