Kamis 08 Dec 2022 18:57 WIB

Akibat Over Suplai, Mendag Zulhas Sebut Harga Ayam Terlalu Murah

Harga ayam potong di tingkat konsumen saat ini Rp 32 ribu per kg.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang ayam potong melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pedagang ayam potong melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyoroti persoalan harga ayam yang kembali turun bahkan terlalu murah. Masalah anjloknya harga ayam kerap kali berulang itu disebabkan oleh surplus yang amat berlebih sehingga berdampak pada kerugian peternak.

"Daging ayam terlalu murah, mestinya bisa Rp 36.500 per kg tapi kenyataanya sekarang Rp 32 ribu per kg. Ini membuat pengusaha ternak ayam menjadi bangkrut," kata Zulhas usai meninjau ketersediaan bahan pokok di salah satu ritel modern Hypermart kawasan Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga

Sesuai acuan harga daging ayam yang ditetapkan Badan Pangan Nasional, harga acuan sebesar Rp 36.750 per kg. Acuan harga tersebut diputuskan berdasarkan usulan dari seluruh pihak terkait dengan mempertimbangkan biaya produksi saat ini.

Menurutnya anjloknya harga tentu karena situasi over produksi yang tidak dapat diserap seluruhnya oleh pasar. Di satu sisi, impor grand parent stock (GPS) atau indukan ayam yang besar menjadi pangkal penyebab produksi livebird atau ayam hidup siap potong melimpah.

Di satu sisi masih minimnya infrastruktur gudang pendingin yang dapat menyimpan ayam karkas. Pola perdagangan daging ayam segar yang dipotong setiap hari memiliki kelemahan jika tidak seluruhnya terjual karena akan rusak dan menjadi kerugian.

Zulhas mengatakan, Kemendag siap untuk menyerap saran dari para pelaku peternak unggas untuk mencari solusi agar harga dapat kembali terdongkrak. "Kalau kita ada masalah, kita kumpul, asosiasi kumpul dan menjari jalan keluarnya," katanya.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menambahkan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru terdapat bahan pangan yang mengalami kenaikan maupun penurunan harga.

Senada dengan Zulhas, pihaknya juga menyoroti persoalan harga ayam yang kembali turun meski di momen akhir tahun. Pihaknya mengatakan akan meminta bantuan dari BUMN untuk dapat menyerapa ayam hidup dari para peternak untuk dijasikan ayam karkas sehingga harga dapat terdongkrak secara perlahan.

"Kita akan imbau livebird diserap bisa disimpan dalam bentuk frozen, jadi kita bantu peternak," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement