Jumat 09 Dec 2022 05:37 WIB

Panen Raya Jagung, Kodim 0702/ Purbalingga Bantu Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan juga menyangkut ketahanan nasional.

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Jajaran Forkopimda Kabupaten Purbalingga melakukan panen raya jagung secara simbolis di Dusun Banyumudal, Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari, Kamis (8/12/22).
Foto: Dok. Pemkab Purbalingga
Jajaran Forkopimda Kabupaten Purbalingga melakukan panen raya jagung secara simbolis di Dusun Banyumudal, Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari, Kamis (8/12/22).

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA - Jajaran Forkopimda Kabupaten Purbalingga melakukan panen raya jagung secara simbolis di Dusun Banyumudal, Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari, Kamis (8/12/22).

Jagung ini merupakan hasil tanam yang dilakukan Kodim 0702/Purbalingga dalam rangka membantu ketahanan pangan Kabupaten Purbalingga.

Baca Juga

Komandan Kodim 0702/Purbalingga Letkol Inf Dipo Sabungan Lumban Gaol mengungkapkan program ketahanan pangan juga bagian dari program TNI Angkatan Darat."Tanaman jagung ini pada dasarnya bukan untuk profit bagi kami. Jadi sesuai dengan petunjuk komando atas, tanaman jagung kita tanam kemudian hasilnya untuk masyarakat. Bukan untuk penghasilan di Kodim," ujar Dandim.

Meski demikian, proses penanaman dan perawatan jagung, pihak Kodim tetap mendapatkan bimbingan dari Dinas Pertanian. Usia tanam jagung hingga saat ini sudah 116 hari. Pada prosesnya, Kodim menggunakan pupuk organik (Pupuk Wijayakusuma)."Kami juga masih proses belajar. Kami yakin di sekitaran kami, saya lihat kanan kiri kebun jagung, milik bapak-bapak sekalian yang lebih hebat dari kami," katanya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi langkah Kodim 0702 dalam rangka membantu pemerintah daerah dalam hal ketahanan pangan. Terlebih di tingkat global saat ini sedang mengalami krisis pangan."Alhamdulillah jika bicara Purbalingga sampai saat ini kaitan ketahanan pangan masih jelas. Sampai saat ini kita masih surplus beras, ini berkat perjuangan para petani," kata Bupati.

Ia menambahkan, ketahanan pangan juga menyangkut ketahanan nasional. Jika ketahanan pangan tidak clear maka bisa menyebabkan sebuah bangsa menjadi kacau, seperti yang terjadi di Somalia.

"Mudah-mudahan kegiatan ketahanan pangan (Kodim 0702/Purbalingga) bisa berlanjut. Tentunya sinergitas kita ditingkatkan agar kita bersama-sama menjaga agar ketahanan pangan di Purbalingga selalu clear tidak ada permasalahan apapun," kata Bupati.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement