Bantul Lanjutkan Program Pengentasan Kemiskinan dengan Bantuan Usaha
Red: Muhammad Fakhruddin
Bantul Lanjutkan Program Pengentasan Kemiskinan dengan Bantuan Usaha (ilustrasi). | Foto: Antara
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melanjutkan program pengentasan kemiskinan ekstrem di daerah ini dengan memberikan bantuan kepada warga miskin membuka usaha mikro.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan tempo hari sudah ada 15 warga Bantul yang didiklat dan diberikan hibah oleh Baznas untuk membuka usaha yang diberi nama Z Chicken dengan menggunakan gerobak untuk tujuan pengentasan kemiskinan.
"Tujuannya untuk mengentaskan dari mustahik zakat, orang yang berhak menerima zakat diangkat menjadi muzakki, yang memberikan zakat, itu program Baznas, dan ini akan kita lanjutkan untuk membantu warga miskin agar dia memiliki pekerjaan dengan skala ekonomi yang cukup," katanya, Kamis (8/12/2022).
Menurut dia, Baznas sudah konkret dan sudah menjalankan advokasinya di Bantul dalam membantu pengentasan kemiskinan, sehingga pada kunjungan Baznas RI pada hari ini menanyakan apa saja usaha yang punya potensi berkembang di Bantul.
"Mereka bertanya pada pemerintah, apa saja? saya sebutkan di antaranya adalah kambing, karena pasarnya sudah tersedia, juga lele pasarnya tersedia dan kita masih kecil produksinya, kemudian juga pakan bagi unggas, terutama burung," katanya.
Menurut dia, berbagai jenis usaha mikro yang bergerak di sektor tersebut sangat mungkin dikembangkan dengan pembiayaan yang tidak terlalu besar, apalagi dengan menggandeng Baznas yang mengelola dana zakat untuk kepentingan umat.
"Kalau Baznas ini hibah ya, bukan kredit, tetapi harus kita asesmen dulu siapa yang akan menerima itu, karena ini juga menyangkut pertanggungjawaban kita untuk memanfaatkan dana zakat itu untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem yang kita targetkan 2024 harus nol persen," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, selain menggandeng Baznas, Pemkab Bantul telah melakukan beberapa langkah untuk menurunkan kemiskinan ekstrem, di antaranya updating data untuk menemukan by name by address (BNBA) warga miskin pada Dinsos Bantul dan Bappeda Bantul.
Selain itu, upaya peningkatan jaminan sosial dengan mencapai angka Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kepesertaan JKN pada BPJS Kesehatan hingga 95 persen, penyempurnaan jaminan sosial bersama Kementerian Sosial (Kemensos), Dinsos Bantul, dan Dinsos DIY.
"Dalam melakukan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bantul, kami melakukan dua strategi. Strategi yang pertama dilakukan adalah pemberdayaan dan kedua adalah pemenuhan kebutuhan hidup layak," katanya.