Yogyakarta Salurkan Asistensi Sosial untuk Lansia
Red: Muhammad Fakhruddin
Yogyakarta Salurkan Asistensi Sosial untuk Lansia (ilustrasi). | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat menyalurkan asistensi sosial untuk warga lanjut usia miskin dalam bentuk dana nontunai yang diharapkan dapat membantu warga memenuhi kebutuhan.
"Bantuan sudah kami sampaikan sejak awal pekan ini. Total sasaran 764 warga lanjut usia tersebar di 14 kecamatan," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Kamis (8/12/2022).
Setiap warga akan menerima bantuan nontunai yang didistribusikan melalui rekening masing-masing penerima di Bank BPD DIY. Total bantuan sebesar Rp400.000 per lansia, dengan rincian masing-masing Rp200.000 per bulan untuk November-Desember.
Warga lansia yang menerima bantuan asistensi sosial harus memenuhi sejumlah persyaratan, di antaranya memiliki identitas kependudukan sebagai warga Kota Yogyakarta, berusia minimal 60 tahun, dan belum terdaftar sebagai penerima bantuan sosial apapun dari pemerintah, baik yang bersumber dari dana APBN maupun APBD.
Warga juga tercatat dalam data Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial (KSJPS) Kota Yogyakarta maupun tercatat dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
"Bantuan ini adalah wujud perlindungan sosial untuk warga lansia miskin dan harapannya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dasar," katanya.
Salah satu penerima bantuan Ngatmiyani mengatakan bersyukur karena mendapat bantuan dari pemerintah. Bantuan akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
"Rencananya dipakai untuk membeli beras," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, salah satu kelompok afirmasi pembangunan di Yogyakarta adalah lansia selain anak-anak, perempuan, disabilitas, dan keluarga miskin.
Oleh karena itu, Aman berharap bantuan asistensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan bijak yaitu diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan dan kesehatan dan bukan justru digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya tersier.
Selain itu, ia juga berharap bantuan tersebut bisa memotivasi warga lansia penerima manfaat untuk terus semangat, berdaya, dan mandiri serta sebagai upaya pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan.