Jumat 09 Dec 2022 09:10 WIB

Di Forum PBB, Menteri Siti Ungkap Upaya Pemerintah Kelola Air Tanah 

Menteri Siti sebut Indonesia terapkan smart water management system untuk kelola air

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Saat menghadiri UN Water Summit on Groundwater di Paris, Perancis, Rabu (7/12/2022), Siti mengungkapkan berbagai langkah dan upaya sinergis yang dilakukan Indonesia untuk melindungi kualitas dan kuantitas sumber daya air tanah, serta memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pertama, sinergi air tanah dengan air permukaan pengelolaan sumber daya air, penerapan konsep smart water management system (SWMS).
Foto: Dok Kemenhut RI
Saat menghadiri UN Water Summit on Groundwater di Paris, Perancis, Rabu (7/12/2022), Siti mengungkapkan berbagai langkah dan upaya sinergis yang dilakukan Indonesia untuk melindungi kualitas dan kuantitas sumber daya air tanah, serta memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pertama, sinergi air tanah dengan air permukaan pengelolaan sumber daya air, penerapan konsep smart water management system (SWMS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menekankan pentingnya pengelolaan air tanah secara berkelanjutan di Indonesia. Hal ini seiring sumber air tanah semakin berkurang, ditambah adanya tekanan perubahan iklim dan tantangan yang disebabkan oleh aktivitas manusia lainnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan air tanah memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan manusia. Dikatakannya 99 persen air di dunia merupakan air tanah. Namun hanya sekitar 25 persen dimanfaatkan dan digunakan secara global, dengan proporsi 50 persen sebagai sumber kebutuhan air minum.

"Indonesia menyadari pentingnya air tanah, yang dibahas sebagai bagian integral dari komponen lain dan relevansi masyarakat dengan upaya sinergis," ujarnya, Kamis (8/12/2022).

Saat menghadiri UN Water Summit on Groundwater di Paris, Perancis, Rabu (7/12/2022), Siti mengungkapkan berbagai langkah dan upaya sinergis yang dilakukan Indonesia untuk melindungi kualitas dan kuantitas sumber daya air tanah, serta memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pertama, sinergi air tanah dengan air permukaan pengelolaan sumber daya air, penerapan konsep smart water management system (SWMS). 

“Langkah ini guna mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan air tanah dan masa mendatang,” ungkapnya.

Kedua, dalam penyusunan dan kebijakan proyek, dengan instrumen kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) dan daya dukung, menekankan untuk mempertimbangkan faktor sumber daya air, dan ketersediaannya rencana pembangunan sebagai indikator. Ketiga, sinergi air tanah dengan lingkungan. 

Keempat, sinergi air tanah dengan teknologi, Kelima, sinergi dengan relevansi dan kegiatan masyarakat khususnya penggunaan air yang efisien, menerapkan praktik kebutuhan air tanaman, dan neraca air tindakan adaptasi iklim.

"Dalam hal ini, penting untuk melindungi kuantitas dan kualitas sumber daya air tanah, memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan, dan melindungi tempat dan wilayah sumber daya air. Selain itu, peningkatan kapasitas kelembagaan dan sinergi antara kementerian terkait, pemerintah daerah dan masyarakat juga merupakan langkah-langkah yang diperlukan," ungkapnya.

Selain itu, Siti juga menyebut peningkatan kapasitas kelembagaan dan sinergi antara kementerian terkait, pemerintah daerah dan masyarakat juga merupakan langkah-langkah yang diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement