Jumat 09 Dec 2022 15:02 WIB

Anak 10 Tahun Meninggal Akibat Terseret Arus di Pantai Pangandaran

Seorang anak berusia 10 tahun meninggal karena terseret arus di Pantai Pangandaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Tenggelam (ilustrasi). Seorang anak berusia 10 tahun meninggal karena terseret arus di Pantai Pangandaran.
Foto: Antara
Tenggelam (ilustrasi). Seorang anak berusia 10 tahun meninggal karena terseret arus di Pantai Pangandaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Seorang anak berusia 10 tahun dilaporkan meninggal dunia usai terseret arus di Pantai Pangandaran, Jumat (9/12/2022). Anak itu dilaporkan terseret arus pada Rabu (7/12/2022).

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polres Pangandaran, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sugianto, mengatakan, korban ditemukan mengapung di wilayah laut, tepatnya di blok Karang Luhur, Pantai Pangandaran, pada sekitar pukul 06.30 WIB. Keberadaan jenazah anak itu pertama dilihat oleh nelayan yang sedang melaut.

"Lokasi ditemukan itu kurang lebih 3-4 kilometer dari lokasi korban hanyut. Sudah di tengah posisinya," kata dia, Jumat.

Sugianto mengatakan, nelayan yang melihat jenazah itu langsung melaporkan kepada tim SAR gabungan. Setelah itu, tim SAR gabungan langsung melakukan evakuasi.

"Korban kondisinya relatif utuh, karena belum lama," ujar dia.

Sebelumnya, seorang anak berusia 10 tahun dilaporkan terseret arus saat sedang bermain di Pantai Pangandaran pada Rabu. Korban diketahui merupakan warga sekitar yang sering bermain di pinggir pantai bersama anak lainnya. 

"Memang biasa main di sana, tapi mungkin tidak sadar jalan ke tengah dan tidak ada yang mengawasi," kata Sugianto. 

Ihwal antisipasi jelang momen Natal dan tahun baru (Nataru), ia mengatakan, pihaknya sudah minyiapkan skema pengamanan wisatawan. Sebab, kunjungan wisatawan ke Pantai Pangandaran biasanya akan ramai pada saat momen liburan.

Menurut Sugianto, nantinya akan ada petugas yang disebar di sepanjang pantai. Para petugas itu akan memberikan imbauan kepada pengunjung agar tidak bermain telalu ke tengah. 

"Kami juga akan pasang beberapa spanduk imbauan di area yang dilarang berenang. Balawista juga sudah memasang bendera merah di titik yang terdapat pusaran air, sehingga orang tidak bisa berenang," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan menambah kekuatan personel untuk pengamanan saat momen Nataru. Diharapkan, momen Nataru di Kabupaten Pangandaran berlangsung kondusif. Wisatawan yang akan datang juga diimbau tetap mematuhi rambu yang ada.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement