Seiring laju inflasi yang membuat kebutuhan hidup semakin mahal, perlu adanya instrumen keuangan yang menarik dibanding cara konvensional. Investasi pun bisa jadi solusi.
Direktur Utama SF Sekuritas Steffen Fang menjelaskan, dengan situasi ekonomi ke depan yang kian tak menentu, salah satunya karena perang Rusia dan Ukraina, kita harus lebih hati-hati dalam berinvestasi. Belum lagi, maraknya fenomena flexing di media sosial, membuat orang semakin mudah tergiur pada tawaran berinvestasi yang menawarkan keuntungan tinggi secara cepat.
Bahkan, bukan tak mungkin juga terjebak pada investasi bodong. Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi dan literasi keuangan, serta Digital Trust System, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan digital.
Pada Jumat (9/12/2022), di Jakarta, Surya Fajar Sekuritas meluncurkan SFAST, aplikasi pintar yang memudahkan siapa pun termasuk millenial dan Gen-Z untuk berinvestasi saham dan reksadana dengan aman dalam satu genggaman. Steffen menjelaskan, SFAST hadir dengan menargetkan investor muda seperti pelajar dan mahasiswa, yang literasi keuangannya masih terbatas.
"SFAST hadir sebagai smart app untuk mempermudah masyarakat dalam berinvestasi. Apalagi saat ini investasi sudah jadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk mewujudkan tujuan keuangan yang lebih baik,” paparnya.
SFAST sendiri memiliki berbagai keunggulan. Di antaranya, memiliki pilihan produk yang beragam, termasuk saham dan reksadana yang ada dalam satu genggaman.
Selain itu, aplikasi ini juga aman dan karena terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara, dari segi user interface, aplikasi ini mudah digunakan karena pendaftaran bisa dilakukan secara daring.
Edukasi Sejak Dini
Hingga akhir April 2022, secara nasional jumlah investor ritel di pasar modal telah mencapai 8,62 juta atau telah meningkat sebesar 15,11 persen (ytd) dibandingkan 30 Desember 2021. Pertumbuhan jumlah investor ritel ini juga masih didominasi oleh kaum milenial atau usia di bawah 30 tahun sebesar 60,29 persen dari keseluruhan jumlah investor.
Dengan makin tumbuhnya jumlah investor muda di Indonesia, SF Sekuritas juga berkomitmen melakukan edukasi pasar modal ke berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia melalui program SOLUSI Pasar Modal (Sistem-Kolaborasi-Literasi-Edukasi-Inklusi dan Inkubasi). SOLUSI Pasar Modal merupakan sistem kolaborasi yang menghubungkan dunia industri dan pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang unggul di bidang keuangan dan pasar modal.
Program ini mengadopsi model praktisi mengajar di mata kuliah yang relevan. Pengajaran dilakukan dengan cara hybrid learning melalui LMS (Learning Management System), praktek studi kasus, serta kompetisi analisis saham secara berkala.
Program ini menargetkan para pelajar dan mahasiswa di 34 provinsi di Indonesia. "Dengan demikian terjadi pemerataan pengetahuan dan literasi keuangan di seluruh penjuru Indonesia. Ini merupakan komitmen SF Sekuritas untuk mendukung dunia pendidikan Indonesia," Steffen melanjutkan.
Melalui edukasi yang dilakukan ini, generasi muda Indonesia diharapkan mampu memahami pasar modal, bisa berinvestasi dengan tepat, terhindar dari jebakan investasi bodong. Hingga akhirnya, meraih keuntungan finansial demi masa depan yang lebih baik.