REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, mengupayakan penambahan pompa air untuk mengatasi banjir di kawasan permukiman dan jalan protokol saat hujan turun. "Perlunya penambahan pompa ini untuk menarik dan mendorong air sehingga saat hujan turun tidak ada lagi banjir di beberapa kawasan yang rawan itu. Kami akan membuat perencanaan anggaran untuk pembelian pompa," kata Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Jumat (9/12/2022).
Namun, dia tidak menyebutkan jumlah pompa air yang sudah tersedia maupun tambahan pompa air yang akan dibeli oleh pemerintah kota. Pemerintah Kota Palembang sudah membentuk satuan tugas untuk memantau daerah yang rawan banjir serta memastikan drainase dan saluran air tidak tersumbat.
Ratu Dewa mengatakan bahwa dalam jangka panjang pemerintah kota berencana memperbanyak kolam retensi guna menekan risiko banjir selama musim penghujan. Dia mengutip kajianBadan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Kota Palembang yang menyebutkan bahwa Kota Palembang idealnya memiliki 20 kolam retensi.
"Saat ini baru ada tujuh unit kolam retensi, yang baru-baru sudah dilakukan penataan dan pengerukan," katanya.
Banjir melanda beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk di Kota Palembang setelah hujan lebat turun selama sekitar dua jam pada Kamis (8/12/2022).
Hujan lebat menimbulkan genangan di kawasan permukiman Sekip Bendung, Demang Lebar Daun, Dwikora, Jalan Simanjuntak, dan Rawa Sari belakang kampus lama UIN Raden Fattah Palembang. Selain itu, hujan menyebabkan ruas JalanSoekarno Hatta, Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II KM 11, Jalan Jepang Kecamatan Alang-Alang Lebar, Jalan Kolonel Barlian, JalanBasuki Rahmad, Jalan R Sukamto, Jalan Demang Lebar Daun, Jalan Mayor Ruslan, JalanBay Salim, dan Jalan Jendral Sudirmandi depan rumah Dinas Pangdam II Sriwijayatergenang.