REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cara terbaik untuk menjaga kesehatan otak seiring pertambahan usia adalah dengan memperlakukannya seperti otot. Seperti halnya otot, otak pun perlu terus dilatih dan digunakan. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan, berdasarkan saran dari para pakar.
Ilmuwan saraf Tara Swart menyoroti pentingnya senam otak demi kebugaran mental. Dia menjelaskan, latihan otak membuat otak fleksibel, yang disebut neuroplastisitas. Hal demikian bisa didapat dengan cara mempelajari sesuatu yang baru.
"Kita bisa mendapatkan manfaat langsung dari pembelajaran baru itu, sekaligus manfaat global di otak dalam fungsi eksekutif seperti pengaturan emosi, pemecahan masalah yang kompleks, pemikiran kreatif, dan lainnya," ujar Swart.
Salah satu cara mendapat pembelajaran itu adalah dengan memainkan beberapa permainan otak. Psikolog Elane O'Brien yang menulis buku The Power of Play: Optimize Your Joy Potential mengutip "teori kecerdasan ganda" untuk menjelaskan cara kerja permainan itu.
Saat merancang strategi untuk memecahkan teka-teki atau memainkan permainan yang melibatkan aktivitas berpikir, seseorang menggunakan kecerdasan linguistik-verbal dan menuangkan pikiran dan perasaan ke dalam kata-kata. Itu juga membantu mengembangkan kognisi dan kreativitas.
"Permainan intelektual dan permainan yang melibatkan pemecahan masalah, berpikir, dan melatih keterampilan mental dapat mengajari cara kerja berbagai hal di dunia. Ada pengaktifan konsentrasi, strategi, dan pemikiran aktif selama waktu bermain," kata O'Brien. Berikut tujuh cara yang bisa merangsang otak dan menjaga ketajaman pikiran, seperti direkomendasikan Swart dan O'Brien, dikutip dari laman Mind Body Green, Sabtu (10/12/2022).
1. Bermain permainan papan dan kartu
Jenis permainan ini menggabungkan manfaat latihan otak dengan manfaat koneksi sosial, ideal untuk dimainkan setiap pekan dengan teman atau keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi elemen sosial dan rangsangan mental sangat efektif menjaga kondisi otak.
2. Kerjakan teka-teki silang
Teka-teki silang atau permainan sejenis seperti sudoku, wordle, dan lainnya dapat membantu melindungi dari penurunan kognitif. Jenis kegiatan ini mudah dilakukan setiap hari dan cocok untuk memastikan seseorang terus menjaga kondisi otak.
3. Gim otak daring
Latihan otak harus menjadi lebih menantang dari waktu ke waktu. Itu sebabnya disarankan mencari aplikasi atau gim otak daring dengan level kesulitan yang terus meningkat. Gim dan aplikasi itu juga praktis sebab mudah diakses di ponsel atau gawai lain.
4. Pelajari keterampilan baru
Latihan otak harus dapat dialihkan ke pemecahan masalah kehidupan nyata. Caranya, dengan belajar bahasa baru, keterampilan memainkan alat musik baru, menari, coding, memasak, atau hal lain yang dianggap menyenangkan sekaligus bermanfaat.
5. Prioritaskan hubungan sosial
Berbagai studi mendukung dampak yang sangat positif dari hubungan sosial terhadap kesehatan fisik dan mental. Keterasingan dan kesepian menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia, dan itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Itu bisa dicegah dengan memiliki relasi sosial.
6. Ikuti gerakan dan permainan
Secara neurologis, bermain adalah salah satu cara tercepat dan paling efektif untuk memicu pembelajaran seumur hidup, meningkatkan kreativitas, dan menjaga kebugaran otak. Misalnya, dengan menyetel musik dan berdansa atau memainkan gim tarian.
7. Menolak ageisme
Ageisme adalah bentuk stereotipe yang melibatkan prasangka berdasarkan usia, misalnya berpikir bahwa usia muda lebih baik daripada usia tua. Padahal, penuaan adalah tahap kehidupan yang wajar. Banyak pencapaian tetap bisa diperoleh dalam usia berapa pun.