Ahad 11 Dec 2022 03:55 WIB

Dewan Pakar ICMI: Banyak Wanita Jadi Sociopreneur

Sociopreneur sangat penting untuk mendorong perkembangan ekonomi.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof. Didin S Damanhuri berharap semakin banyak kaum perempuan di Indonesia yang mau terjun menjadi sociopreneur. Sociopreneur yaitu pengusaha dengan tujuan untuk membantu kehidupan sosial masyarakat. 

Memang data Kementerian dan Usaha Kecil dan Menengah menunjukan jumlah entrepreneur Indonesia masih terbilang kecil dengan persentase 3,47 persen. Dari persentase tersebut jumlah perempuan yang menjadi entrepreneur tidak mencapai 10 persen. Namun menurut Prof Didin jumlah sociopreneur di mana pelakunya didominasi oleh kaum perempuan jumlahnya jauh lebih besar dari entrepreneur

Baca Juga

Menurutnya banyak kaum perempuan yang telah menjadi sociopreneur memberikan dampak besar terhadap persoalan-persoalan sosial masyarakat. Ia mencontohkan salah satunya adalah kekuatan kaum perempuan para sociopreneur yang berkontribusi dalam penanggulangan dampak pandemi Covid-19 dengan berbagai kegiatan yang mendongkrak ekonomi masyarakat. 

"Kalau mau dikapitalisasi, kerelawanan yang dilakukan oleh sociopreneur yang kaum perempuan paling dominan di sana itu, saya memperkirakan secara nasional kontribusinya melebihi APBN," kata Prof Didin dalam Webinar yang diselenggarakan Bidang Kesehatan, Perempuan, Anak dan Pemuda, Departemen Pemberdayaan Perempuan, MPP ICMI dengan tema Perempuan dan Pemberdayaan Ekonomi yang berlangsung pada Jumat (9/12/2022) malam.

Menurutnya bagi negara-negara berkembang sociopreneur sangat penting untuk mendorong perkembangan ekonomi. Sebab pada seorang sociopreneur tidak hanya sebatas mewujudkan keuntungan individu namun juga terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia mengatakan banyak tokoh perempuan Indonesia yang telah menunjukan diri sebagai sociopreneur kala pandemi Covid-19. Para tokoh perempuan yang juga para pengusaha itu mendorong setiap lapisan masyarakat untuk membangkitkan ekonomi. Mereka pun mengkoordinasikan dan menggerakan masyarakat untuk membangkitkan ekonomi. 

Prof. Didin juga mengajak agar kaum perempuan semakin banyak yang melahirkan inovasi dalam bersaing di dunia digital. Namun demikian, ia meminta agar pemerintah dapat campur tangan secara cukup dalam persaingan produk di pasar-pasar digital. Sebab menurutnya saat ini banyak platform pasar digital yang justru memasarkan produknya lebih didominasi oleh produk asing dibanding produk lokal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement