REPUBLIKA.CO.ID, AL THUMAMA -- Portugal gagal melaju ke semifinal Piala Dunia 2022. Wakil Eropa itu menjadi korban terbaru Maroko.
Kedua tim bertemu pada babak delapan besar di Stadion Al Thumama, Sabtu (10/12/2022) malam WIB. Selecao das Quinas takluk 0-1 dari the Atlas Lions. Setelah pertandingan, sejumlah penggawa elite benua biru ini bereaksi.
Intinya, mereka mengecam kinerja wasit Facundo Tello. Kewarganegaraan sang pengadil yang berasal dari Argentina menambah kekesalan skuat polesan Fernando Santos.
"Kami kebobolan gol yang tidak kami duga. Tetapi saya harus mengatakan, itu tidak dapat diterima, seorang Argentina menjadi wasit di permainan kami. Setelah apa yang terjadi kemarin. Messi berbicara, semua orang Argentina berbicara."
"Setelah apa yang saya lihat hari ini, mereka bisa memberikan gelar kepada Argentina sekarang," kata bek tengah Portugal, Pepe, dikutip dari Daily Mail, Ahad (11/12/2022).
Sosok bernama lengkap Kepler Laveran de Lima Ferreira merujuk pada kemenangan dramatis La Albiceleste atas Belanda. Lionel Messi dan rekan-rekan sudah terlebih dahulu mengantongi tiket semifinal.
Menurutnya, terasa aneh, ada wasit dari tim yang masih terlibat, memimpin pertandingan negara lain, yang berpotensi menjadi rival negara asal pengadil tersebut.
Gelandang Selecao das Quinas, Bruno Fernandes menggemakan sentimen yang sama. Ia membandingkan dengan kondisi mereka, tak ada wakil Portugal yang bertugas di perempat final lainnya.
Selanjutnya, ia membeberkan sejumlah keputusan Facundo yang dinilai merugikan mereka. Pada babak pertama, Fernandes merasa dilanggar di area terlarang. Namun sang pengadil enggan menunjuk titik putih.
"Tidak pernah dalam hidup saya, saya membiarkan diri saya jatuh ketika saya sendirian di depan gawang lawan. Saya bisa menembak ke gawang dalam situasi seperti itu," ujar gelandang asal klub Manchester United ini.
Ia melihat wasit Amerika Selatan seperti Facundo tidak layak memimpin pertandingan dengan intensitas tinggi seperti ini. Pasalnya, mereka tidak terbiasa menangani duel Liga Champions.
"Mereka tidak memiliki kecepatan untuk itu," ujar Fernandes.