REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kemungkinan di masa depan Rusia harus mencapai kesepakatan di Ukraina. Tapi masih merasa terkhianati dengan gagalnya kesepakatan Minsk.
Putin mengatakan Jerman dan Prancis yang menjadi perantara kesepakatan gencatan senjata Ukraina dan separatis pro-Rusia di Minsk, Belarusia, dalam konflik 2014 dan 2015 telah mengkhianati Rusia. Kini mereka memasok senjata ke Ukraina.
Dalam wawancara yang dipublikasikan majalah Jerman, Zeit, Rabu (5/12/2022) mantan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan perjanjian Minsk sudah mencoba "memberi Ukraina waktu" untuk membangun pertahanannya.
Dalam konferensi pers di Kyrgyzstan, Jumat (9/12/2022) Putin mengatakan ia "kecewa" dengan pernyataan Merkel.
Sebelumnya dilaporkan dalam kesempatan yang sama Putin mengatakan pertukaran tahanan dan kontak badan intelijen antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia dapat dilanjutkan. Hal ini disampaikan setelah AS membebaskan penjual senjata Viktor Bout untuk ditukar dengan pemain basket AS Brittney Griner.
Putin ditanya apakah pertukaran tahanan lainnya memungkinkan dilakukan. "Ya, apa pun mungkin, kontak berlanjut, faktanya, tidak pernah berhenti, kompromi telah ditemukan, kami tidak menolak melanjutkan pekerjaan ini di masa depan," jawabnya.