REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPR RI Abdul Kadir Karding terpilih sebagai Ketua Umum DPP Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA UNDIP) periode 2022-2027. Dalam pemilihan tersebut Karding mengungguli calon lainnya, mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung RI, Noor Rachmad.
Anggota DPR RI ini, terpilih secara demokratis melalui kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 IKA UNDIP, yang digelar di Jakarta pada 9-11 Desember 2022.
Karding pada pidato pertamanya mengucapan terima kasih kepada pengurus periode sebelumnya yang dipipmpin oleh Akhmad Muqowan. Menurut Karding, ketua umum sebelumnya telah banyak bekerja, dan berjuang tanpa pamrih untuk IKA UNDIP.
Lulusan Faktultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP juga bertekad menjadikan IKA UNDIP sebagai ‘rumah’ para alumni UNDIP. “Utamanya kita ingin Ika UNDIP ini menjadi rumahnya alumni untuk memberi kontribusi ke UNDIP, ke alumni dan ke masyarakat, Jadi Ika Undip tugas utamanya tolong menolong antar alumni, saling bahu membahu, asih asah asuh,” kata Karding dalam siaran pers, Ahad (11/12/2022).
Karding juga akan melaksanakan program-program yang mendukung dalam memperkuat peran IKA UNDIP dan membangun brand IKA UNDIP lebih luas dan positif.
IKA UNDIP, menurutnya, harus punya nilai positif, dan brand positif di publik. Untuk itu, Karding akan memperkuat tim media dan media sosial.
“Data base juga menjadi prioritas saya karena data base dan profiling alumni menjadi penting untuk saling kenal, lalu saya ingin agar semua organ yang ada dalam IKA UNDIP bisa bekerja dengan baik, DPD, DPC dan IKA Fakultas. Saya juga targetkan sepanjang alumninya ada di daerah itu, 34 DPD di propinsi akan kita bentuk,” papar politikus PKB ini.
Keberadaan IKA UNDIP sangat penting dalam banyak hal. Poin penting adalah membina hubungan dengan UNDIP, mengupayakan ruang kreasi dan inovatif bagi alumni, pembinaan dan pendayagunaan alumni. Dikatakannya, tidak sedikit alumni UNDIP yang sukses berkiprah di berbagai bidang, dan banyak yang menjadi tokoh nasional hingga pejabat negara serta raihan posisi penting di perusahaan multinasional di luar negeri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika