REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin optimistis pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta kembali pulih 100 persen usai pandemi Covid-19. Keyakinan ini disampaikan Ma'ruf usai meninjau progres pemugaran Candi Prambanan di Sleman, DIY, Ahad (11/12/2022).
Ma'ruf menilai pemugaran candi warisan budaya masa lalu ini dapat membangkitkan pariwisata di DIY. Termasuk membuat pariwisata candi saling terhubung antara satu dengan lainnya.
"Memang akibat pandemi ini baru kembali 60 persen ya, karena itu saya yakin ya dengan banyaknya tempat pariwisata yang terhubung di Jogya kemudian di Magelang ini merupakan satu wilayah yang dari aspek pariwisata akan terus meningkat," kata Ma'ruf.
Ma'ruf melanjutkan, Provinsi DIY yang dikenal keistimewaannya juga memiliki tradisi kehidupan budaya yang menarik. Karena itu, jika tradisi ini dijaga dan dikelola untuk wisata akan menarik daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
"Dengan adanya tambahan seperti Prambanan yang semakin baik, yang semakin terpelihara. Ini pariwisata Jogja ke depan saya kira akan lebih (meningkat) dan memang Indonesia menargetkan salah satu prioritas kita itu yaitu mengembangkan pariwisata di Indonesia," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wapres didampingi Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) meninjau Candi Prambanan yang sedang dalam tahapan pemugaran Candi Perwara Deret I No. 5. Pemugaran yang dilakukan selama 10 bulan, terhitung sejak 21 Februari hingga 22 Desember 2022.
Pembangunan ini bertujuan untuk mengembalikan bangunan candi ke dalam bentuk aslinya, serta memperkokoh bangunan agar tahan terhadap gempa.
"Saya apresiasi bahwa peninggalan masa lalu kita itu bisa terjaga dengan baik. Dan kemudian juga saya lihat bangunan-bangunannya yang sebenarnya sudah hancur bisa direkonstruksi kembali," kata Ma'ruf.
Ma'ruf mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga dan merawat Candi yang diakui sebagai warisan budaya dunia oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) ini. Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini, adanya pemeliharaan kawasan Candi Prambanan menjadi penanda kepada masyarakat global jika Indonesia sudah lama mengenal peradaban dan memiliki budaya yang luhur. Sehingga mampu menjadi salah satu warisan budaya yang diakui dunia.
"Ini menunjukkan bangsa Indonesia sudah lama memiliki kebudayaan yang tinggi. Karena itu, ini bisa menjadi dorongan, motivasi, kepada kita untuk bisa berkarya sebagai bangsa lebih baik," kata Ma'ruf.
Selain itu, kehadiran Candi ini, kata Ma'ruf, menunjukkan tingginya toleransi antarumat beragama serta penanda kerukunan masyarakat. Ini kata dia, sudah sepatutnya untuk dijaga bersama.
"Sekalipun di sekitar ini semua orang (mayoritas) beragama Islam, tapi peninggalan agama Hindu dan Budha itu tetap dijaga, diperhatikan, bahkan dirawat dengan baik. Itu juga menunjukkan toleransi beragama di Indonesia sangat tinggi, kerukunannya juga dijaga," katanya.