Ahad 11 Dec 2022 14:04 WIB

Hamas Kecam Israel Larang Umat Kristen Gaza Berziarah ke Yerusalem

Israel larang umat Kristiani mengunjungi tempat suci di Yerusalem dan Bethlehem

Rep: Alkhaledi Kurnialam, Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Bethlehem. Israel larang umat Kristiani mengunjungi tempat suci di Yerusalem dan Bethlehem
Foto: musicpicture.net
Bethlehem. Israel larang umat Kristiani mengunjungi tempat suci di Yerusalem dan Bethlehem

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA–Kelompok Islam Palestina Hamas mengutuk Israel karena mencegah orang Kristen yang tinggal di Gaza untuk mengunjungi tempat-tempat suci mereka di Yerusalem dan Bethlehem. Padahal ziarah dilakukan untuk merayakan Natal.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut penolakan Israel untuk mengizinkan umat Kristen Gaza meninggalkan daerah kantong yang terkepung itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap hak mereka untuk menjalankan agama dan mengunjungi tempat ibadah mereka.

Baca Juga

"Mengenai pelanggaran dan praktik rasis yang berulang setiap tahun, kami menyerukan kepada PBB, komunitas internasional, dan organisasi hak asasi manusia untuk bertanggung jawab dan menghentikan pelanggaran terhadap warga Kristen dan tempat ibadah kami," kata pernyataan itu dilansir dari The New Arab, Jumat (9/12/2022).

Otoritas pendudukan Israel menolak memberikan izin kepada sekitar 200 orang Kristen Palestina dari Jalur Gaza untuk merayakan Natal di kota Alkitabiah Bethlehem, tempat kelahiran Yesus Kristus, di Tepi Barat yang diduduki. Larangan Israel ini disampaikan Kamel Ayyad, dari Gereja Ortodoks Yunani Gaza.

Dia mengatakan bahwa gereja memberikan Otoritas Urusan Sipil Palestina, yang berhubungan dengan Israel, daftar nama untuk 800 orang Kristen yang ingin pergi ke Tepi Barat untuk merayakan Natal, tetapi otoritas Israel menolak untuk mengeluarkan izin bagi 200 orang dengan alasan yang lemah. 

“Setiap Muslim atau Kristen memiliki hak untuk mengunjungi tempat-tempat suci Islam dan Kristen di mana pun di Palestina kapan pun dan dalam kesempatan apa pun,” kata Ayyad dilansir dari Wafa, Kamis (8/12/2022). 

Sekitar 1.500 orang Kristen tinggal di Jalur Gaza, dari total populasi sekitar dua juta, yang merayakan Natal pada 25 Desember untuk Gereja Latin, dan 7 Januari untuk Gereja Ortodoks. 

Jalur Gaza, yang hanya berjarak 70 kilometer dari Tepi Barat, telah berada di bawah blokade darat, udara dan laut Israel yang ketat sejak 2006. 

Warga Gaza yang ingin mencapai Tepi Barat hanya dapat melakukannya dengan mendapatkan izin Israel untuk menyeberang melalui Israel dari satu-satunya titik penyeberangan, pos pemeriksaan Erez/Beit Hanoun di Gaza utara, untuk mencapai Tepi Barat. 

Setiap tahun, puluhan ribu orang dari seluruh dunia melakukan perjalanan ke Betlehem dan Yerusalem, tempat situs paling suci umat Kristen berada, untuk merayakan Natal.

Sekitar 1.600 orang Kristen Palestina tinggal di Jalur Gaza, yang telah diperintah oleh Hamas sejak mengambil alih wilayah itu pada 2007 menyusul konflik dengan gerakan saingannya Fatah.

Israel telah memberlakukan pengepungan yang melumpuhkan di wilayah itu, menolak barang-barang penting Palestina, menjerumuskan puluhan ribu orang ke dalam kemiskinan, dan membuat keluar dari wilayah itu sulit bagi penduduk.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement