Ahad 11 Dec 2022 15:28 WIB

Bupati Cianjur Minta Warga Lapor Terkait Bantuan yang tidak Sesuai

Banyak warga korban gempa mendapat bantuan tidak sesuai kategori kerusakan rumah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penduduk desa tinggal di dalam tempat penampungan darurat saat mereka meninggalkan rumah mereka yang terkena dampak gempa berkekuatan 5,6 di Cianjur, Indonesia, 25 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas setelah gempa berkekuatan 5,6 melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Penduduk desa tinggal di dalam tempat penampungan darurat saat mereka meninggalkan rumah mereka yang terkena dampak gempa berkekuatan 5,6 di Cianjur, Indonesia, 25 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas setelah gempa berkekuatan 5,6 melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Bupati Cianjur Herman Suherman meminta warga korban gempa yang rumahnya rusak tidak sesuai data, dapat melapor melalui desa atau kecamatan untuk dilakukan verifikasi ulang agar mendapat penggantian yang sesuai dengan kerusakan.

"Kalau ada warga yang mendapat bantuan tidak sesuai dengan kondisi rumah yang rusak dapat melapor melalui ketua RT/RW setempat untuk dilanjutkan ke dinas atau badan terkait untuk ditindaklanjuti," katanya di Cianjur, Ahad (11/12/2022).

Baca Juga

Herman mengatakan ia banyak mendapat laporan terkait kondisi rumah warga yang rusak berat hanya mendapat bantuan Rp 15 juta atau untuk kondisi rumah rusak ringan. Di sisi lain, tidak sedikit yang rumahnya rusak ringan justru mendapat bantuan rusak berat sebesar Rp 60 juta.

Hal tersebut terjadi karena kesalahan saat petugas memasukkan data. Warga diminta untuk segera melapor agar bantuan yang diterima sesuai dengan kerusakan, di mana pemberian bantuan secara simbolis telah diserahkan Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu.

"Mungkin kesalahan saat memasukkan data sehingga tidak perlu risau karena akan dilakukan verifikasi ulang. Segera laporkan ke aparat setempat untuk diverifikasi ulang," katanya.

Herman menambahkan untuk tahap pertama, sebanyak 8.100 orang warga korban gempa telah mendapatkan bantuan untuk membangun rumahnya kembali. Pihaknya berharap bantuan tersebut benar-benar digunakan untuk membangun rumah bukan untuk membeli kendaraan.

Sementara warga korban gempa di Kecamatan Cugenang penerima bantuan mengeluh karena rumah mereka yang sebagian besar ambruk hanya mendapat bantuan rusak ringan dan sedang. Mereka berharap pendataan dapat kembali dilakukan agar bantuan yang mereka terima sesuai dengan kerusakan.

"Sudah saya laporkan melalui desa karena rumah saya rata dengan tanah hanya mendapat bantuan perbaikan rusak ringan. Harapan saya datanya tidak lagi berubah dan kami dapat membangun kembali rumah dari uang yang berikan pemerintah," kata korban gempa di Desa Cijedil, Yati (64).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyerahkan uang bantuan tahap pertama untuk 8.100 orang korban gempa Cianjur, Jawa Barat yang akan digunakan untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak Kamis (8/12/2022) bertempat di Markas Batalyon Raider 300. Bantuan yang diberikan ditambah mulai dari Rp 5 juta sampai Rp 0 juta per orang yang semula untuk rumah rusak berat sebesar Rp 50 juta menjadi Rp 60 juta, rusak sedang dari Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta dan rusak ringan dari Rp 10 juta menjadi Rp15 juta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement