Ahad 11 Dec 2022 18:18 WIB

Pemkot Surabaya Siapkan Pasar Bong Jadi Wisata Belanja Malam

Secara bertahap Pasar Bong akan dipercantik mulai dilakukan pengecatan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pembeli memilih mukena di pusat penjualan busana muslim di Pasar Bong, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/4/2021). Pasar Bong akan menjadi wisata night shopping atau belanja malam. Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Pembeli memilih mukena di pusat penjualan busana muslim di Pasar Bong, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/4/2021). Pasar Bong akan menjadi wisata night shopping atau belanja malam. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan Pasar Bong di Jalan Slompretan, Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Pahlawan, Jatim, menjadi wisata night shopping atau belanja malam.

"Karena ini bagian dari tindak lanjut kegiatan di Kya-kya, nantinya Pasar Bong akan dibuka sebagai tempat wisata night shopping," kata Camat Pabean Cantikan, Muhammad Januar Rizal, saat kerja bakti dalam program Surabaya Bergerak di Pasar Bong, Surabaya, Ahad (11/12/2022).

Baca Juga

Surabaya Bergerak merupakan gerakan sosial yang diinisiasi Pemkot Surabaya bersama unsur pentahelix. Gerakan ini bertujuan untuk memupuk semangat gotong-royong warga dalam menjaga kota. Sifat dari gerakan sosial ini adalah bentuk kesukarelaan dan inisiatif para pemangku wilayah dengan diawali kerja bakti bersama membersihkan lingkungan.

Melalui program tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ingin mengubah paradigma bahwa sebuah kota akan menjadi luar bisa apabila pemerintah dan seluruh elemen dapat berkolaborasi bersama. Seperti halnya dahulu ketika seluruh suku, ras, dan agama di Surabaya berjuang dan bergotong-royong dalam merebut kemerdekaan.

Menurut Rizal, Pemkot Surabaya setiap akhir pekan bergerak bersama warga untuk melakukan kerja bakti. Kerja bakti yang dikemas dalam program Surabaya Bergerak ini bukan hanya menyasar penduduk di perkampungan tetapi juga pasar.

Salah satunya ada di Pasar Bong yang terletak di kawasan pecinan Kya Kya Jalan Kembang Jepun, Surabaya. Kawasan itu kini telah dibersihkan seluruhnya mulai dari saluran drainase, barang bekas, hingga sampah yang ada di dalam pasar tak luput dari incaran warga.

Rizal mengatakan program Surabaya Bergerak kali ini bukan hanya diikuti oleh warga yang berada di perkampungan. Namun pedagang yang berjualan di Pasar Bong turut antusias untuk berpartisipasi.

Prioritas yang dibersihkan di Pasar Bong, lanjut Rizal, adalah membuka saluran-saluran yang dicurigai sering terhambat akibat sampah dan sedimentasi. Menurut informasi dari warga Pasar Bong dibersihkan secara keseluruhan terakhir kali pada dua tahun lalu.

Akibat jarang dibersihkan, akhir-akhir ini Pasar Bong sering terjadi genangan di area dalam ketika hujan. Tentu, hal itu membuat sejumlah pedagang dan pengunjung pasar merasa kurang nyaman. "Menurut informasi dari warga ada genangan saat hujan, meskipun cepat surut, pastinya hal ini mengganggu kenyamanan pedagang maupun pengunjung," ujar Rizal.

Kendala penduduk pasar tidak bisa membersihkan secara keseluruhan disebabkan oleh minimnya peralatan. Sehingga pembersihan lingkungan tidak sampai dilakukan menyeluruh. Setelah dibersihkan menyeluruh, imbuh Rizal, secara bertahap Pasar Bong akan dipercantik mulai dilakukan pengecatan serta ditambah pernak-pernik lainnya.

"Nanti pengunjung akan bisa berkunjung ke pasar ini pada malam hari, sekaligus bisa menikmati kawasan pecinan. Nanti bisa menikmati malam sembari berkuliner di Kya-kya, kan tidak terlalu jauh, hanya 100 meter," ujar dia.

Salah satu pedagang Pasar Bong, Budi Cahyono, mengaku senang bisa kerja bakti bersama. Menurut dia, program Surabaya Bergerak harus terus dilakukan agar kota ini semakin bersih.

"Saya bersyukur sekali, pemkot turut berkontribusi hadir bersama kami untuk bersih-bersih kerja bakti bersama," kata Budi.

Menurut dia, adanya program Surabaya Bergerak bisa menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke kawasan Pecinan Kya kya termasuk Pasar Bong. "Pak Wali Kota (Eri Cahyadi), Pak Camat dan Pak Lurah sangat membantu sekali, karena dengan bersih-bersih bersama ini semakin membuat pasar ini nyaman," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement