REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pedagang tidak memiliki rencana untuk menangguhkan pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Odesa Ukraina karena serangan terbaru Rusia. Moskow telah melancarkan serangan terhadap sistem energi kawasan itu.
“Ada masalah, tapi tidak ada pedagang yang berbicara tentang penangguhan pengiriman. Pelabuhan menggunakan sumber energi alternatif,” kata Menteri Pertanian Mykola Solky kepada Reuters melalui telepon, Ahad (11/12/2022).
Lebih dari 1,5 juta orang di wilayah selatan Odesa tanpa listrik setelah drone Rusia menyerang sistem pembangkit listrik. Sejak Oktober, Moskow telah menargetkan infrastruktur energi Ukraina dengan gelombang besar serangan rudal dan drone.
Otoritas regional Odesa mengatakan, listrik untuk penduduk kota akan dipulihkan dalam beberapa hari mendatang. Sementara pemulihan jaringan secara menyeluruh mungkin memerlukan waktu dua hingga tiga bulan.
Ukraina adalah salah satu produsen dan pengekspor jagung dan gandum terbesar di dunia. Namun ekspor Ukraina turun secara signifikan akibat invasi Rusia.
Setelah blokade hampir enam bulan yang disebabkan oleh invasi Rusia,tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina di wilayah Odesa dibuka pada akhir Juli. Pembukaan pelabuhan berdasarkan kesepakatan antara Moskow dan Kiev yang ditengahi oleh PBB dan Turki. Menurut data kementerian pertanian, ekspor biji-bijian dari Ukraina dalam delapan hari pertama Desember turun 47,6 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,09 juta ton.