REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Jawa Barat Agus Sukamanjaya mengatakan Kota Cirebon merupakan daerah yang mengandalkan budaya dan sejarah untuk menarik wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Kota Cirebon ini, hanya memiliki budaya dan sejarah untuk menarik wisatawan datang," kata Agus di Cirebon, Minggu.
Agus mengatakan budaya dan sejarah memang menjadi daya tarik wisatawan datang ke Cirebon, mengingat daerah tersebut merupakan salah satu pusat peradaban pada masa kesultanan atau kerajaan.
Bahkan, lanjut Agus, di Kota Cirebon terdapat empat keraton yaitu Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Keprabonan yang pada masa kejayaannya memiliki andil besar dalam pembangunan Nusantara.
Menurut dia, budaya yang berada di Kota Cirebon cukup beragam dan sampai saat ini peninggalan leluhur itu masih terus dijaga, agar tidak hilang dilekang waktu. Seperti tari topeng, sintren, angklung bungko, dan lain sebagainya.
"Sehingga dengan kekuatan budaya dan sejarah, diharapkan terus menjadi daya tarik bagi wisatawan," tuturnya.
Agus menambahkan selain itu, Kota Cirebon juga cukup terkenal dengan kulinernya, karena mempunyai cita rasa tersendiri, sehingga membuat wisatawan kerap datang kembali untuk mencicipinya.
Agus mengatakan, Pemkot Cirebon saat ini memang sangat peduli terhadap pelestarian budaya, dan sejarah yang berada di Kota Cirebon, agar bisa terus dilestarikan dan dapat dinikmati semua kalangan.
"Visi Cirebon sendiri yaitu menjadi kota kreatif yang berbasis pada budaya dan sejarah," katanya.