REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Allah SWT memberikan isyarat bahwa ada sebab yang akan membuat sebuah kepemimpinan itu runtuh, yaitu dosa.
Biasanya dosa tersebut dilakukan karena tergoda oleh setan dan hawa nafsu. Dalam kisah Nabi Adam, sebagai pemimpin pertama manusia, Allah SWT menyebutkan bahwa setan telah membuatnya tergelincir:
فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ
“Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. Dan Kami berfirman: (QS al-Baqarah ayat 36).
Caranya, setan menggunakan tipu daya, agar Nabi Adam dan Ibunda Hawa memakan pohon terlarang:
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS al-Baqarah ayat 35).
Tipu daya setan tersebut, masuk melalui pintu nafsu, yaitu dengan memberikan angan-angan, bahwa jika makan pohon terlarang tersebut maka kamu hai Adam dan Hawa akan menjadi malaikat atau menjadi kekal di surga:
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
“Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).” (QS al-Araf ayat 20).
Baca juga: Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat
Kata khalidiin (kekal) dari sini kemudian menjadi populer bahwa pohon tersebut adalah pohon khuldi. Akibat pelanggaran itu, Nabi Adam dan Ibunda Hawa dikeluarkan dari surga:
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS al-Baqarah ayat 38).
Suatu isyarat bahwa setiap perilaku durhaka akan menghancurkan kepemimpinan.
Bani Israil juga telah melakukan kesalahan dalam memikul amanah kepemimpinan. Mereka tidak mau patuh kepada ajaran wahyu yang dibawa Nabi Musa.