REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pasukan Pakistan dan Afghanistan terlibat konfrontasi bersenjata di wilayah perbatasan kedua negara, Ahad (11/12/2022). Enam warga sipil Pakistan yang tinggal di dekat perbatasan tewas akibat serangan yang diluncurkan dari Afghanistan.
Militer Pakistan mengungkapkan, sebelum konfrontasi bersenjata terjadi, Pasukan Perbatasan Afghanistan melepaskan tembakan senjata berat dan artileri terlebih dulu ke wilayah Pakistan. "Pasukan Perbatasan Afghanistan melepaskan tembakan senjata berat tanpa alasan dan tanpa pandang bulu termasuk artileri atau mortir ke penduduk sipil," kata militer Pakistan, dikutip laman TRT World.
Serangan Pasukan Perbatasan Afghanistan itu menyebabkan enam warga sipil Pakistan tewas. Pasukan Pakistan akhirnya melancarkan serangan balasan di perlintasan perbatasan Chaman di barat daya provinsi Balochistan. Namun dalam responsnya, militer Pakistan mengklaim bahwa mereka tidak membidik warga sipil.
Pejabat Afghanistan di Provinsi Kandahar, Noor Ahmad, mengungkapkan, serangan yang menghantam wilayah Pakistan merupakan insiden tak disengaja. Menurut Ahmad, ketegangan telah mereda setelah perwakilan kedua belah pihak melakukan pertemuan. Ahmad tak menjelaskan lebih detail tentang ketidaksengajaan yang dimaksudnya serta hal apa saja yang dibahas dalam pertemuan antara perwakilan Pakistan dan Afghanistan.
Saat ini pemerintahan di Afghanistan dipegang oleh kelompok Taliban. Pada Agustus lalu, Taliban dan Pakistan sempat terlibat ketegangan. Hal itu karena Taliban menuduh Islamabad membantu operasi Amerika Serikat (AS) dalam membunuh pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri. Dia tewas oleh serangan pesawat nirawak AS di Kabul pada 31 Juli lalu.
Pakistan membantah tegas tuduhan Taliban. “Dengan tidak adanya bukti, seperti yang diakui menteri Afghanistan sendiri, tuduhan dugaan seperti itu sangat disesalkan dan bertentangan dengan norma-norma diplomatik yang bertanggung jawab,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Pakistan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 28 Agustus lalu.
Kemenlu Pakistan menegaskan, mereka menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua negara serta mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. "Kami mendesak otoritas sementara Afghanistan untuk memastikan pemenuhan komitmen internasional yang dibuat oleh Afghanistan untuk tidak mengizinkan penggunaan wilayahnya untuk terorisme terhadap negara mana pun," katanya.