REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Abu mendiang pemimpin China Jiang Zemin disebar ke laut di muara Sungai Yangtze pada Ahad (11/12/2022). Kantor berita pemerintah, Xinhua, melaporkan, sebuah pesawat khusus yang membawa abu Jiang berputar dan terbang perlahan di atas Ibu Kota Beijing pada Ahad pagi, untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tempat di mana dia telah mengabdikan dirinya untuk Partai Komunis dan negara.
Jiang memimpin China selama satu dekade. Di bawah pemerintahannya, pertumbuhan ekonomi China tumbuh cepat setelah penumpasan Tiananmen pada 1989. Jiang meninggal pada 30 November dalam usia 96 tahun.
Setelah tiba di Shanghai, abunya dibawa dengan mobil jenazah ke pelabuhan militer Wusong. Kemudian kerabat Jiang mengawal abunya di atas kapal Yangzhou.
Kapal Yangzhou adalah sebuah kapal perang Tentara Pembebasan Rakyat China. Menurut laporan Xinhua, kapal ini diberi nama sesuai dengan kampung halaman Jiang, yaitu Yangzhou.
Di muara Sungai Yangtze, istri mendiang Jiang, Wang Yeping dan kerabat lainnya, serta Cai Qi, seorang anggota senior Partai Komunis, perlahan-lahan menyebarkan abu Jiang dan kelopak bunga berwarna-warni ke sungai dan laut. "Kamerad Jiang Zemin mengabdikan hidupnya tanpa pamrih untuk ibu pertiwi dan rakyat,” kata Xinhua.
Dalam upacara peringatan untuk Jiang pada Selasa (6/12/2022), Presiden Xi Jinping memberikan penghormatan kepada Jiang untuk memastikan kelangsungan hidup Partai Komunis dari "badai politik" dan mereformasi untuk menyuntikkan vitalitas baru, serta memodernisasi ekonomi negara.
Di bawah Jiang, China melewati krisis keuangan Asia 1997-1998. China juga bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia pada 2001 dan memenangkan tawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing.