Senin 12 Dec 2022 17:51 WIB

Angin Kencang Melanda Lampung, Nelayan Tunda Melaut

Angin kencang dan gelombang tinggi melanda wilayah Lampung dua hari terakhir

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Christiyaningsih
Kapal nelayan bersandar di Desa Way Uli, Kalianda, Lampung Selatan. Angin kencang dan gelombang tinggi melanda wilayah Lampung dua hari terakhir. Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapal nelayan bersandar di Desa Way Uli, Kalianda, Lampung Selatan. Angin kencang dan gelombang tinggi melanda wilayah Lampung dua hari terakhir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Angin kencang melanda wilayah Lampung dua hari terakhir. Nelayan di pesisir Teluk Lampung terpaksa menunda untuk melaut mencari ikan. Mereka khawatir soal keselamatan karena gelombang tinggi lebih dari 1,25 meter.

Keterangan yang diperoleh Republika pada Senin (12/12/2022), beberapa nelayan di pesisir Teluk Lampung lebih memilih menambatkan perahu motornya dibandingkan memaksa harus melaut saat angin kencang. Para nelayan masih menunggu kondisi cuaca benar-benar normal baru mau melaut lagi.

Baca Juga

“Kalau kemarin (Ahad, 11/12/2022) anginnya kencang, kami tunda melaut sampai gelombang laut benar-benar aman,” kata Hasan (38 tahun), nelayan Kotakarang, Bandar Lampung, Senin (12/12/2022).

Menurut dia, angin kencang baru terjadi pada bulan Desember 2022 bertepatan dengan pertengahan bulan. Biasanya, ungkap dia, setelah bulan purnama banyak nelayan kembali melaut karena diperkirakan ikan banyak dan hasil tangkapan ikan juga sesuai yang diinginkan.

Namun angin kencang yang datang tiba-tiba menghentikan laju kapal motor nelayan untuk melaut. Biasanya, para nelayan melaut ke wilayah mendekati perairan Selat Sunda. “Kalau sudah di Selat Sunda gelombang sudah tinggi, apalagi kalau ada angin kencang,” ujarnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung pada Senin (12/12/2022) memberikan peringatan dini untuk waspada terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Pada siang hari terjadi di tujuh daerah (Bandar Lampung, Lampung Selatan, Tanggamus, Pesisir Barat, Pesawaran, Lampung Tengah, dan Lampung Timur).

Sedangkan pada malam hari terjadi di enam daerah (Lampung Utara, Waykanan, Lampung Tengah, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Mesuji). Kecepatan angin rata-rata 10 km per jam sampai 20 km per jam. Suhu berkisar 21 derajat celcius sampai 30 derajat celcius. Sedangkan kelembaban 70 persen sampai 100 persen.

Prakirawan BMKG Lampung Rudi Harianto mengatakan sebagian besar wilayah di Lampung mengalami cuaca ekstrem. Adapun wilayah yang mengalami cuaca ekstrem yakni Lampung Utara, Way Kanan, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Tulang Bawang Tulang, dan Mesuji, Pesisir Barat, dan Lampung Barat.

Kemudian wilayah lainnya di antaranya Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Timur, Kota Metro, dan Kota Bandar Lampung. BMKG mengimbau agar masyarakat selalu waspada dalam melaksanakan aktivitas terkait cuaca ekstrem dan angin kencang, terutama masyarakat di wilayah pesisir untuk mewaspadai gelombang tinggi sampai empat meter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement