Catat Laba Rp 9,9 Miliar, Kinerja BPR-BKK Ungaran Dinilai Positif
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha (tiga dari kiri) saat menghadiri acara Pengundian Hadiah Tamades PT BPR-BKK Ungaran, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, di Ungaran, Sabtu (10/12). | Foto: dok. Diskominfo Kab Semarang
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Tengah, Eddy Sulistyo Bramiyanto mengapresiasi kinerja BPR-BKK Ungaran.
Persahaan Persero Daerah (Perseroda) perbankan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang itu mampu menunjukkan kinerja positif, di tengah upaya pemulihan perekonomian daerah.
Kendati ekonomi masih mengalami perlambatan setelah pandemi Covid-19 semakin terkendali, BPR BKK Ungaran (Perseroda) mampu menghimpun dana masyarakat hingga mencapai Rp 371 miliar, hingga akhir November 2022.
Jumlah ini meningkat sebesar Rp 26 miliar atau tumbuh 7,7 persen, jika dibandingkan capaian kinerja akhir Desember 2021 lalu. “Ini salah satu BPR-BKK yang tidak ‘merepotkan’ kami,” ungkapnya, saat menghadiri acara pengundian hadiah Tamades PT BPR BKK Ungaran di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, di Ungaran.
Eddy juga menyebut, pertumbuhan aset dan laba BPR-BKK Ungraan juga sangat baik dan ini membuktikan analisa manajemennya sudah bagus.
Tak hanya itu, BPR- BKK Ungaran juga dinilai cerdas karena mampu membidik nasabah pelaku UMKM, hingga 70 persen nasabahnya merupakan para pelaku UMKM.
“Sehingga ini menjadi linier dengan program pemulihan ekonomi dari sektor UMKM yang sejauh ini telah terbukti mampu bertahan di saat roda perekonomian melambat maupun menghadapi krisis,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyampaikan, kinerja positif PT BPR-BKK Ungaran juga menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.
Maka, Pemkab Semarang akan meningkatkan penyertaan modal daerah guna mendorong kinerja BKK Ungaran agar terus berkembang menjadi lebih baik dan lebih optimal dalam menjalankan fungsinya.
Bupati juga mengapresiasi peran BPR-BKK Ungaran untuk menyalurkan kredit tanpa agunan dan bunga kepada pelaku UMKM dalam membantu pemulihan ekonomi setelah pandemi.
Orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini ingin pada 2023 nanti, kredit ‘murah’ yang sudah dilakukan oleh BPR-BKK Ungaran tersebut dapat ditingkatkan penyerapannya.
“Kalau bisa untuk 2023 mendatang, kredit murah yang disalurkan BPR-BKK Ungaran bisa terserap hingga Rp 5 miliar,” tegas Ngesti.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT BPR BKK Ungaran (Perseroda), Budi Santosa dalam paparannya menyampaikan, sampai akhir November 2022, BPR-BKK Ungaran mampu meraup laba Rp 9,9 miliar.
Angka itu naik 6,7 persen jika dibandingkan laba yang dibukukan pada Januari hingga Desember 2021. Sementara total aset BPR-BKK Ungaran saat ini tercatat mencapai Rp 423 miliar.
Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM juga terus tumbuh dan mencatatkan penambahan Rp 38 miliar (12 persen). “Bahkan pada tahun ini, kami juga menyalurkan dana CSR senilai Rp 180 juta,” ujarnya.