Senin 12 Dec 2022 20:54 WIB

Sinergi Gula Nusantara Gandeng Perbankan Perkuat Kemitraan dengan Petani Tebu Rakyat

PT Sinergi Gula Nusantara terus melakukan upaya memperkuat kemitraan

PT Sinergi Gula Nusantara terus melakukan upaya memperkuat kemitraan dengan berbagai stakeholders, khususnya pada sektor perbankan.
Foto: SGN
PT Sinergi Gula Nusantara terus melakukan upaya memperkuat kemitraan dengan berbagai stakeholders, khususnya pada sektor perbankan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) selaku sub-Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) terus melakukan upaya untuk memperkuat kemitraan dengan berbagai stakeholders, khususnya pada sektor perbankan. Kemitraan dilakukan untuk meningkatkan penguatan guna mengakselerasi terlaksananya insiatif-inisiatif strategis yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan kemandirian gula nasional.

"Menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi ketika berkunjung ke Jawa Timur 4 November lalu, berbagai inisiatif terus dilakukan. Mulai dari upaya perluasan lahan tebu, baik melalui program Agroforestry bersinergi dengan Perhutani, maupun kerja sama lahan dengan para petani tebu. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan modal petani kami bersinergi dengan perbankan di antaranya Bank Jatim dan Bank BNI melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan non-KUR sehingga petani tebu dapat menanam tebu dengan modal kerja yang semakin baik," ungkap Direktur SGN Suhendri di Jakarta, Senin (12/12/2022).

Baca Juga

Untuk kerja sama lahan SGN bertindak sebagai off taker dan membantu kelancaran penyediaan sarana dan prasarana pertanian untuk budidaya tanaman tebu serta memberi bantuan pembinaan teknis pengelolaan budidaya tebu untuk memastikan tata kelola teknis dilakukan sesuai standar terbaik. Saat ini SGN membina 15 ribu petani tebu dengan total luas lahan tebu milik petani mencapai 118 ribu hektare dengan 60% di antaranya berada di wilayah Jawa Timur.

Kerja sama dengan Bank Jatim menjadi cukup strategis, mengingat 24 dari 36 pabrik gula yang dikelola oleh SGN berada di Jawa Timur. Bank Jatim sebagai bank milik masyarakat Jawa Timur berkomitmen untuk pengembangan perekonomian Jatim, terutama di bidang perkebunan. Bank Jatim telah mengalokasikan pendanaan sebesar Rp 500 miliar untuk kebutuhan modal kerja petani tebu mitra SGN di Jawa Timur dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan non-KUR Petani Tebu Rakyat.

Sejalan dengan kerja sama perbankan lainnya, SGN melakukan perjanjian kerja sama dengan Bank BNI yang sebelumnya telah melakukan penyaluran modal kerja dari BNI untuk petani tebu mitra SGN sebesar Rp 908 miliar melalui skema KUR dan sebesar Rp 186 miliar untuk non-KUR dengan total penyaluran modal kerja untuk lebih 8 ribu petani tebu mitra SGN.

Hingga akhir November 2022, sebanyak 8.618 petani mitra SGN telah terbantu permodalannya melalui BNI dengan nilai Rp 1,1 triliun dengan skema KUR dan non-KUR dan termasuk dalam pinjaman lancar atau zero Non Performing Loan (NPL). Selanjutnya, jumlah permodalan akan terus ditingkatkan untuk 15 ribu lebih petani tebu rakyat dengan potensi kerja sama senilai hampir Rp 2 triliun.

Upaya kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan pemenuhan kebutuhan petani mitra, sehingga harapannya tata kelola kultur teknis, maka produktivitas akan naik dan berdampak pada meningkatkan kesejahteraan petani tebu melalui peningkatan sisa hasil usaha tani tebu.

Sebelumnya SGN juga menjalin kerja sama dengan berbagai instansi diantaranya Perjanjian Kerja Sama Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Program MAKMUR PT Petrokimia Gresik yang bertujuan mempercepat pencapaian serapan pupuk di tingkat petani mitra strategis SGN serta menjaga kepastian pasokan suplai pupuk non-subsidi sehingga mendorong peningkatan produktivitas tebu rakyat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement