Senin 12 Dec 2022 21:42 WIB

Sikapi Bencana, Ketum Persis Imbau Kesadaran Kolektif dan Individu Bertaubat

Ajakan ini sebagai respons atas berbagai bencana alam yang melanda.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PP Persis KH Jeje Zaenudin memberikan sambutan pada pelantikan tasykil Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) di Jalan Suniaraja, Sumur Bandung, Kota Bandung, Senin (10/10/2022). Ketua Umum PP Persis secara resmi melantik tasykil (pengurus) masa jihad 2022-2027 yang terdiri dari pengurus inti, pengurus badan serta lembaga yang berada di pusat. Sikapi Bencana, Ketum Persis Imbau Kesadaran Kolektif dan Individu Bertaubat
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ketua Umum PP Persis KH Jeje Zaenudin memberikan sambutan pada pelantikan tasykil Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) di Jalan Suniaraja, Sumur Bandung, Kota Bandung, Senin (10/10/2022). Ketua Umum PP Persis secara resmi melantik tasykil (pengurus) masa jihad 2022-2027 yang terdiri dari pengurus inti, pengurus badan serta lembaga yang berada di pusat. Sikapi Bencana, Ketum Persis Imbau Kesadaran Kolektif dan Individu Bertaubat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) KH. Jeje Zaenuddin mengimbau umat untuk menumbuhkan kesadaran kolektif dan individu untuk bertaubat, menghindari perbuatan dosa dan perbuatan yang merusak alam. Ajakan ini dikatakannya sebagai respons atas berbagai bencana alam yang terjadi beberapa pekan ini di tanah air.

"Yang penting dari bencana ini dari aspek spritual bagaimana menanamkan kesadaran individu dan kolektif untuk menjauhi perbuatan dosa yang dimurkai Allah dan menimbulkan kerusakan alam, lalu mengajak sikap hidup yang taat dan bertaubat," katanya kepada Republika.co.id, Senin (12/12/2022).

Baca Juga

Menurutnya, dengan melakukan hal tersebut, doa setiap hamba untuk terhindar dari bencana akan dikabulkan Allah SWT. "Doa-doa permohonan keselamatan pun dipanjatkan setiap saat dan setiap sholat, secara pribadi maupun kolektif. Tanpa melakukan penggalangan istighatsah akbar pun, Insya Allah dikabulkan," ujarnya.

Islam disebutnya telah mengajarkan tata cara bertaubat secara kolektif maupun secara individu. Termasuk upaya istighatsah yang merupakan salah satu tuntunan yang disarankan untuk meminta pertolongan Allah.

Bertaubat atas segala dosa, khususnya dalam kondisi bencana disebutnya sangat penting bagi seorang Muslim. Hal ini karena perbuatan dosa dan kemaksiatan yang merajalela adalah salah satu penyebab datangnya bencana.

"Menyikapi bencana yang sedang melanda banyak daerah negeri kita, sebagai muslim dan sebagai warga negara, tentu kita wajib ikut berikhtiar dalam mengatasinya dengan segala yang kita mampu. Baik ikhtiar dengan bantuan secara fisik material maupun dengan pendekatan spiritual. Karena sebagai orang beriman kita yakin bencana terkait dengan faktor alam dan faktor perbuatan atau perilaku kita sebagai penduduk bumi," katanya.

"Perbuatan maksiat, membiarkan merajalelanya kemunkaran, permisif terhadap dosa, dan berbagai keburukan perilaku juga memberi andil mempercepat datangnya azab dan malapetaka," tambahnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement