Senin 12 Dec 2022 22:20 WIB

Penelitian Koleksi Museum Batik Pekalongan Dilakukan Bertahap

Museum Batik Pekalongan kini mengoleksi 1.307 batik kuno.

Kepala Museum Batik Akhmad Asror mengamati koleksi Batik Jlamprang di Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (1/3/2022). Menurut pihak museum, kain batik tulis bermotif Jlamprang khas Pekalongan itu merupakan salah satu aset kain batik berusia sekitar 1 abad yang dibuat sekitar tahun 1900. dan saat ini menjadi salah satu koleksi kain batik kuno di museum.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Kepala Museum Batik Akhmad Asror mengamati koleksi Batik Jlamprang di Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (1/3/2022). Menurut pihak museum, kain batik tulis bermotif Jlamprang khas Pekalongan itu merupakan salah satu aset kain batik berusia sekitar 1 abad yang dibuat sekitar tahun 1900. dan saat ini menjadi salah satu koleksi kain batik kuno di museum.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan penelitian terhadap koleksi batik Museum Batik Pekalongan guna menggali lebih dalam informasi yang berada di dalamnya. Hal itu sekaligus untuk menambah daya tarik pengunjung ke museum.

Kepala Museum Batik Pekalongan Akhmad Asror mengatakan bahwa salah satu fungsi dasar museum batik adalah melakukan perawatan dan melaksanakan penelitian koleksi batik. Hasilnya akan dikomunikasikan pada masyarakat.

Baca Juga

"Saat ini terdapat sebanyak tujuh koleksi batik yang mewakili batik pesisiran dan pecinan yang sudah dilakukan pengkajian, sementara penelitian koleksi batik lainnya akan dilakukan secara bertahap," kata Akhmad di Pekalongan, Senin (12/12/2022).

Akhmad menyebut bahwa kajian koleksi batik memang belum banyak. Meski begitu, pihaknya akan menunjukkan koleksi batik dalam beragam bentuk, baik seperti artikel maupun buku.

Museum Batik Pekalongan, lanjut Akhmad, kini mengoleksi 1.307 batik kuno berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya ialah kain batik tulis bermotif Jlamprang yang diperkirakan berusia lebih dari satu abad.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement