Selasa 13 Dec 2022 05:01 WIB

Pemprov Jabar Lestarikan Budaya Pencak Silat

Rencana pembangunan kampung pencak silat di lahan seluas delapan hektar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat peringatan Hari Penca Jawa Barat, di halaman Gedung sate, Kota Bandung, Senin (12/12/2022). Provinsi Jawa Barat merupakan yang pertama menerapkan Hari Pencak Silat di 12 Desember diharapkan dapat jadi hari pencak silat nasional dan internasional. Untuk menjaga dan mengembangkan pencak silat yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai budaya tak benda, pencak silat akan dimasukan dalam kurikulum pendidikan di sekolah.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat peringatan Hari Penca Jawa Barat, di halaman Gedung sate, Kota Bandung, Senin (12/12/2022). Provinsi Jawa Barat merupakan yang pertama menerapkan Hari Pencak Silat di 12 Desember diharapkan dapat jadi hari pencak silat nasional dan internasional. Untuk menjaga dan mengembangkan pencak silat yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai budaya tak benda, pencak silat akan dimasukan dalam kurikulum pendidikan di sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---- Pemprov Jawa Barat konsisten memajukan dan melestarikan  pencak silat baik sebagai olahraga maupun budaya. Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, provinsi dengan penduduk 50 juta jiwa sangat kokoh dalam melestarikan budaya. Dukungan yang diberikan pun tidak hanya berupa anggaran semata, melainkan kebijakan hingga dukungan politik.  "Tapi intinya Jawa Barat sangat kokoh dalam pelestarian budaya. Dukungan anggaran dukungan politik, dukungan kebijakan sangat kuat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ditemui acara Hari Pencak Silat Jabar di halaman depan Gedung Sate Bandung, Senin (12/12/2022). 

"Jawa Barat adalah provinsi pertama yang menelurkan usulan hari pencak silat tanggal 12 Desember saat ditetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda Unesco," imbuhnya. Untuk pelestarian pencak silat tetap terjaga dengan baik, Ridwan Kamil akan menjadikannya sebagai kurikulum di level sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Namun hal itu bisa terealisasi apabila dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) bisa menghadirkan pelatih memadai. 

"Tantangan terbesar IPSI dan PPSI ini pelatihnya cukup apa tidak? _Nah_ kalau pelatihnya memadai menjadi kurikulum di sekolah-sekolah dasar dan menengah, sangat ditunggu-tunggu," katanya. Komitmen Jabar dalam melestarikan pencak silat dimulai dari rencana pembangunan kampung pencak silat di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dengan lahan seluas delapan hektare.  "Semata-mata untuk melestarikan budaya pencak silat yang kita banggakan dan terbukti proses ini menghasilkan atlet-atlet juara Indonesia itu datangnya dari Jawa Barat," katanya.

Hari Pencak Silat di Gedung Sate juga dihadiri perwakilan dari TNI Angkatan Darat (AD) yang ternyata juga menaruh perhatian pada pengembangan pencak silat. Gubernur menilai hal itu membuktikan bahwa pencak silat telah terintegrasi dengan TNI AD dalam kehidupan sehari-hari mereka.  "Kehadiran TNI AD memberi contoh bahwa pencak silat sudah terintegrasi secara kejasmaniaan di TNI AD,"  katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement