Selasa 13 Dec 2022 12:21 WIB

Pemain Timnas Maroko Tunjukkan Pentingnya Keluarga dalam Sepak Bola

Para pemain Maroko merayakan kemenangan mereka.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Pemain Timnas Maroko Tunjukkan Pentingnya Keluarga dalam Sepak Bola. Foto: Para pemain Maroko melakukan sujud syukur di depan pendukungnya setelah menang dalam pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia melawan Portugal, di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Sabtu (10/12).
Foto: AP/Thanassis Stavrakis
Pemain Timnas Maroko Tunjukkan Pentingnya Keluarga dalam Sepak Bola. Foto: Para pemain Maroko melakukan sujud syukur di depan pendukungnya setelah menang dalam pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia melawan Portugal, di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Sabtu (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Para pemain Maroko merayakan kemenangan mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya di Piala Dunia 2022. Bentuk perayaan kemenangan mereka pun tersebar di seluruh media, dan menghangatkan hati banyak orang dan menunjukkan pentingnya cinta keluarga dalam kemenangan.

Setelah Maroko mengejutkan dunia dengan mengalahkan Portugal, para ibu dan putra para pemain turun ke lapangan, bergabung dalam sorak sorai dan menikmati cinta para penggemar.

Baca Juga

Gelandang Maroko, Sofiane Boufal, merayakannya bersama ibunya, saat pelatih kepala Walid Reragui melihat ibunya Fatima di antara penonton. Yassine Bounou, yang dinobatkan sebagai man of the match pada laga tersebut, bermain dengan putranya, yang harus mengenakan sarung tangan penjaga gawang yang besar.

Achraf Hakimi juga berdansa dengan bek Romain Saiss dan putranya. Meski beberapa pemain lahir di tempat lain, mereka memilih bermain untuk negara Afrika Utara itu.

Keluarga tim tetap dekat sehingga para pemain merasakan cinta yang dalam banyak kasus membuat mereka memilih bermain untuk Maroko. "Bagi saya, ibu saya adalah hal terpenting dalam hidup saya," kata Boufal, yang lahir di Prancis, seperti dilansir About Islam, Senin (12/12/2022).

"Tentu saja (dia menangis), emosi dalam pertandingan ini membuatmu gila. Dukungan keluarga Anda adalah hal yang paling penting."

Adegan serupa terulang pada Selasa lalu setelah Maroko mengalahkan Spanyol untuk mencapai perempat final. Mencetak penalti kemenangan untuk Maroko, Achraf Hakimi bergegas menghampiri ibunya.

Lahir di Madrid dari orang tua Maroko, Hakimi telah menjadi viral setelah memeluk ibunya, Saida Mouh, menyusul kemenangan Atlas Lions atas Belgia. "Aku mencintaimu Bu," tweetnya dalam bahasa Arab setelah pertandingan itu, dengan emoji hati.

Kedudukan orang tua dalam Islam sangat tinggi. Muslim harus menghormati dan mencintai orang tua mereka.

Allah SWT berfirman, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS Al-Isra ayat 23).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement