Selasa 13 Dec 2022 14:03 WIB

PM Pakistan Shehbaz Sharif Serukan Semangat Lawan Kebencian Terhadap Muslim  

PM Pakistan Shehbaz Sharif soroti semakin masifnya kampanye Islamofobia di Asia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, soroti semakin masifnya kampanye Islamofobia di Asia
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, soroti semakin masifnya kampanye Islamofobia di Asia

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyerukan perlunya melawan kebencian anti-Muslim yang meningkat. Dia menyebut kini semakin masif upaya untuk merendahkan kesucian Nabi Muhammad SAW.

Tidak hanya itu, dia juga menyatakan keprihatinan atas intensifnya kampanye Islamofobia, khususnya di Asia. Agenda anti-Muslim dan anti-Islam disebut tengah dikejar sebagai instrumen kebijakan negara. 

Baca Juga

Hal ini dia sampaikan saat sedang berbicara dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) OKI, Hissein Brahim Taha, yang mengunjunginya pada Senin (12/12/2022) kemarin. Sekretaris Jenderal OKI diketahui mengunjungi Pakistan dalam kunjungan negara pertamanya, sejak menjabat pada November 2021. 

PM Sharif lantas menyoroti situasi hak asasi manusia dan kemanusiaan yang suram di Jammu dan Kashmir yang Diduduki Secara Ilegal India (IIOJK).

Dia menghargai posisi berprinsip OKI dan dukungan konsisten untuk penyelesaian sengketa Jammu dan Kashmir, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan  aspirasi rakyat Kashmir. 

Menyambut kunjungan bersejarah Sekjen OKI ke AJK dan Line of Control (LOC), Perdana Menteri menggarisbawahi bahwa kunjungannya akan mengirimkan pesan dukungan yang kuat dari OKI kepada rakyat Kashmir, dalam perjuangan mereka yang adil untuk hak penentuan nasib sendiri. 

Dilansir di //Nation//, Selasa (13/12/2022), Perdana Menteri juga memperbarui dukungan tak tergoyahkan dari rakyat dan Pemerintah Pakistan, kepada rakyat Palestina dan perjuangan Palestina.

Dia menegaskan kembali setiap solusi masalah Palestina harus didasarkan pada perbatasan pra-1967 dengan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibu kotanya. 

Tidak hanya itu, dia juga mengakui OKI telah meningkatkan keterlibatannya dengan Afghanistan, sejak Sidang Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri (CFM) OKI di Islamabad pada Desember 2021. 

Perdana Menteri pun mendorong Sekretaris Jenderal untuk mempercepat upaya mengatasi dan mengurangi tantangan kemanusiaan yang tengah dihadapi oleh rakyat Afganistan. 

Menanggapi hal tersebut, Sekjen OKI menegaskan kembali dukungan penuh OKI terhadap penyelesaian sengketa Jammu dan Kashmir, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait. 

Dia juga menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa dan mata pencaharian, yang disebabkan oleh banjir, yang baru-baru ini terjadi di Pakistan. 

Dia juga meyakinkan dukungan penuh dan kerja sama Perdana Menteri Sekretariat OKI selama sisa masa jabatan Pakistan sebagai Ketua Dewan Menteri Luar Negeri (CFM) OKI. 

Sementara itu, delegasi parlemen Kazakhstan yang beranggotakan sembilan orang, dipimpin oleh Ketua Majelis Rendah (Mazhilis) Parlemen Yerlan Koshanov, mengunjungi Perdana Menteri di Islamabad pada hari yang sama. 

Baca juga: Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat

 

Dalam sambutannya, Perdana Menteri Shehbaz Sharif, menyoroti sifat khusus hubungan Pakistan-Kazakhstan yang berakar kuat pada sejarah, agama dan budaya. Dia menggarisbawahi jika Pakistan ingin lebih memperdalam kerja sama dengan negara-negara Asia Tengah, khususnya Kazakhstan. 

Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengatakan dia menantikan kunjungan di Pakistan dari Presiden Kazakhstan.

Pakistan disebut akan segera menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin negara-negara Asia Tengah, yang akan berfokus pada konektivitas melalui jalur jalan raya dan kereta api untuk meningkatkan perdagangan dan investasi regional. 

Sumber: nation  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement