Jelang Nataru, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Sleman Mulai Naik
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Pedagang melayani pembeli di pasar tradisional (ilustrasi) | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti, mengatakan harga telur diprediksi akan mengalami kenaikan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kenaikan terjadi karena banyaknya permintaan masyarakat terhadap telur.
"Untuk saat ini yang terpantau masih naik turun telur ya, karena telur itu kan mungkin kemarin barengan ada program PKH terus ini juga menjelang Nataru banyak demand jadi permintaan untuk liburan, dan kemarin Yogya juga ada hajatan sehingga memang akhirnya permintaan untuk telur naik," kata Kurnia kepada wartawan, Selasa (13/12/2022).
Ia mengatakan tingginya harga telur tidak terpengaruh dengan cuaca. Kurnia mengatakan, kenaikan terjadi karena peningkatan harga pakan ternak.
"Kami dapat informasi dari peternak, ini memang untuk periode sekarang banyak kena dampak kenaikan harga pakan ayam di Januari, ini beberapa peternak kan mengurangi ayam, dampaknya produktifitas menurun," ujarnya.
Selain telur, harga beras juga mengalami kenaikan jelang libur Nataru. Kenaikan sebesar Rp 300-Rp 500. "Terpantau beras, ini terpantau juga naik sekitar Rp 300-Rp 500," kata dia.
Kemudian harga cabai juga mengalami gejolak. Menurutnya ada banyak faktor yang memengaruhi gejolak harga cabai tersebut. Namun dirinya belum bisa menganalisa secara tepat.
"Gejolak harga di Sleman kemarin yang memicu cukup tinggi ya telur, beras, cabai-cabaian, artinya cabai itu kan faktornya banyak ya jadi kadang kami belum bisa membuat analisa secara tepat karena sebetulnya cabai itu kadang faktornya tidak bisa kita pantau, artinya ada kondisi yang terkadang meleset dari teori," jelasnya.