Selasa 13 Dec 2022 14:29 WIB

Wali Kota Blitar Sempat Ditendang dan Dipukul Perampok

Pelaku masuk ke kamar wali kota dan langsung menyergap pejabat Blitar itu.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) memasang tanda pangkat kepada Wali Kota Blitar Santoso saat pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/5/2020). Santoso menjadi korban perampokan di rumah dinasnya pada Senin (12/12/2022).
Foto: Antara/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) memasang tanda pangkat kepada Wali Kota Blitar Santoso saat pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/5/2020). Santoso menjadi korban perampokan di rumah dinasnya pada Senin (12/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Blitar, Santoso menjelaskan kronologi perampokan yang terjadi di rumah dinasnya di Jalan Sudanci Suprijadi nomor 18, Kota Blitar, Jawa Timur, pada Senin (12/12) pagi. Santoso mengungkapkan, ada tiga orang yang masuk ke kamarnya, meskipun ia tidak melihat secara jelas para pelaku. Karena begitu masuk kamar, ia langsung disergap dan diminta tengkurap.

"Saya langsung disergap suruh tengkurap, langsung dilakban mulut dan mata saya," tuturnya, Selasa (13/12).

Baca Juga

Santoso mengungkapkan, dari ketiga pelaku perampokkan yang masuk ke kamar, tidak terlihat ada yang membawa senjata api. Namun, kata dia, ada salah satu pelaku perampokkan yang membawa senjata tajam jenis parang. "Kalau senjata api ke saya tidak, tapi salah satunya bawa parang," ujarnya.

Begitu mata dan mulitnya ditutup lakban, Santoso diminta menunjukkan brankas tempat penyimpanan uang. Namun demikian, kata Santoso, ia tidak memiliki brankas dengan alasan tidak mempunyai banyak uang. Susanto bahkan mengaku sempat ditendang dan dipukul oleh para pelaku perampokkan agar mau menunjukkan brankas.

"Dia minta kepada saya untuk menunjukkan brankasnya. Saya kan selama ini gak punya brankas. Saya ditendang dipukul dalam posisi disekap karena saya dikira tidak mau menunjukkan brankasnya. Di bagian kaki dan tubuh (ditendang dan dipukulnya)" kata Susanto.

Sampai akhirnya Susanto pun menunjukkan lemari yang menjadi tempat penyimpanan uang. "Terus saya bilang kalau mau buka lemari silahkan buka karena lemari tidak dikunci memang tidak ada kuncinya," kata Susanto.

Diberitakan sebelumnya, aksi perampokkan terjadi di Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso, yang terletak di Jalan Sudanci Suprijadi nomor 18, Kota Blitar, Jawa Timur pada Senin (12/12) pagi. Pelaku perampokkan menyekap anggota Satpol PP yang berjaga di lokasi beserta Wali Kota Blitar dan sang istri.

Argo memastikan tidak ada yang terluka dalam peristiwa tersebut. Adapun barang yang diambil di antaranya satu ponsel milik Santoso dan uang tunai sekitar Rp400 juta milik Santoso. Mereka juga mengambil perhiasan berupa kalung yang digunakan istri Wali Kota Blitar, beserta jam tangan yang apabila diuangkan ditaksir mencapai Rp15 juta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement