REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama dan cendekiawan asal Turki Badiuzzaman Said Nursi (1878-1960 M) mengungkapkan kesempurnaan kasih sayang Rasulullah SAW terhadap umatnya. Dalam penjelasannya, Nursi mengutip firman Allah SWT dalam Alquran.
لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ..
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri.” (QS At-Taubah [9] :128)
Ayat di atas menunjukkan kesempurnaan kasih sayang Rasulullah SAW terhadap umatnya. Kemudian, Nursi mengutip ayat berikutnya,
فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ
“Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku.” (QS At-Taubah [9] :129)
Menurut Nursi, ayat tersebut menegaskan bahwa umat manusia atau kaum Muslimin tidak memiliki perasaan dan akal apabila berpaling dari sunnah Nabi SAW yang sangat penyayang, serta berpaling dari hukum-hukum yang beliau sampaikan.
Sebab, lanjut Nursi, sikap tersebut berarti mengingkari sifat belas kasih beliau yang sangat jelas dan menentang sifat sayang beliau yang begitu nyata. Menurut Nursi, beliaulah sosok yang telah memberikan petunjuk kepada kalian dengan kasihnya yang luas.
“Dialah yang telah mencurahkan apa yang diberikan kepadanya demi kemaslahatan kalian seraya mengobati luka-luka yang ada pada kalian dengan balsam sunnah yang suci dan dengan hukum-hukum yang dibawanya,” jelas Nursi dalam bukunya yang berjudul Al-Lama'at terbitan Risalah Nur Press, halaman 114-115.
“Sementara engkau, wahai Rasul yang pengasih dan penyayang, apabila mereka tidak mengetahui kasih sayangmu yang besar itu karena kebodohan mereka, serta apabila mereka tidak menghargai cintamu yang luas ini lalu berpaling serta tidak peduli denganmu, maka jangan hiraukan mereka serta jangan engkau risau,” kata Nursi.