Rabu 14 Dec 2022 03:27 WIB

Harga Sayur di Yogyakarta Naik Terpengaruh Cuaca

Operasi pasar disiagakan antisipasi kenaikan harga pangan.

Penjual sayuran menunggu pembeli di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (7/12/2022). Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga sembako mulai mengalami kenaikan. Kenaikan harga sembako ini berimbas sepinya pembeli di pasar. Beberapa barang yang mengalami kenaikan harga seperti beras, garam, dan telur ayam.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Penjual sayuran menunggu pembeli di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (7/12/2022). Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga sembako mulai mengalami kenaikan. Kenaikan harga sembako ini berimbas sepinya pembeli di pasar. Beberapa barang yang mengalami kenaikan harga seperti beras, garam, dan telur ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga sejumlah komoditas sayur di pasar tradisional Kota Yogyakarta mengalami kenaikan yang dipicu pengaruh cuaca sehingga terjadi penurunan pasokan. Padahal permintaan konsumen mulai mengalami kenaikan menjelang akhir tahun.

"Curah hujan di daerah penghasil sayur yang dipasok ke Yogyakarta cukup tinggi. Akibatnya, ada sejumlah komoditas sayur yang pasokannya berkurang," kata Humas Paguyuban Pedagang Ayem Tentrem Pasar Beringharjo Ida Habibah, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga

Menurut dia, sejumlah komoditas yang saat ini mengalami kenaikan harga di antaranya tomat dari Rp 12.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 22.000 per kg, serta brokoli dari semula Rp 30.000-Rp 35.000 per kg menjadi sekitar Rp 40.000 per kg. Lalu bunga kol saat ini dijual Rp 30.000 per kg.

"Stok barang pun terbatas. Kondisi sayur juga tidak terlalu bagus. Biasanya tomat berwarna merah dan keras, tetapi sekarang mudah busuk. Begitu pula untuk brokoli karena banyak yang basah," katanya.

Jika intensitas hujan terus mengalami kenaikan hingga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023, Ida memperkirakan, harga komoditas sayur akan terus merangkak naik sejak sepekan atau tiga hari menjelang perayaan Natal.

"Sekarang, pasokan barang ke pedagang bisa berkurang sekitar 50 persen. Misalnya pasokan yang seharusnya kami terima satu kuintal, sekarang turun menjadi 50 kg saja," katanya.

Sedangkan untuk komoditas cabai, lanjut dia, masih cukup aman dan tidak ada kenaikan yang signifikan. "Harga cabai masih cukup terkendali. Di bawah Rp 50.000 per kg," katanya.

Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Kelompok Substansi Ketersediaan dan Pengendalian Harga Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Evi Wahyuni mengimbau konsumen tidak melakukan aksi panic buying menjelang libur akhir tahun. "Pasokan masih cukup meskipun terjadi kenaikan permintaan sehingga ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga," katanya, yang juga menyebut kondisi cuaca menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan harga.

Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, di antaranya dengan operasi pasar di Pasar Beringharjo, Kranggan, dan Prawirotaman. Selain itu, juga dijadwalkan kegiatan operasi pasar tambahan di pasar tradisional lain, di antaranya Pasar Legi, Serangan, Sentul, Kotagede, Pingit, dan Lempuyangan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement